Cegah Klaster Baru, Satgas Minta Keluar-Masuk Pesantren Dibatasi

Suryani Wandari Putri Pertiwi
16/10/2020 18:15
Cegah Klaster Baru, Satgas Minta Keluar-Masuk Pesantren Dibatasi
Santri Ponpes Sabilul Muttaqin, Kabupaten Sumemep, Kawa Timur, mengikuti kegiatan belajar tatap muka dengan protokol kesehatan.(MI/G - News )

JURU bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menegaskan agar semua orang menerapkan protokol kesehatan di mana pun berada, termasuk di pesantren. Ia mengatakan pihak pesantren harus mencegah penularan dengan cara membatasi keluar-masuk orang luar yang bisa mengakibatkan berkontak para santri atau penghuni pesantren.

"Jangan terlalu sering orang keluar masuk pesantren atau kontak dengan orang-orang yang ada di dalam. Kalau sudah di dalam ya sudah di dalam untuk waktu tertentu. Kalau nanti sudah saatnya pulang atau interaksi, itu harus betul-betul di-screening dengan baik," ucap Wiku dalam talkshow bertajuk Sosialisasi Iman, Aman, dan Imun Hadapi covid-19, yang disiarkan di YouTube, BNPB, Jumat (16/10).

Baca juga: Lawan Covid-19, Indonesia Butuh energi Positif Semua Warga

Ia menambahkan, tes screening covid-19 sebenarnya memerlukan biaya. Maka langkah yang tepat, siswa maupun guru tetap berada di dalam pesantren hingga waktu tertentu.

"Jadi sebenarnya dalam kondisi pandemi itu ya sudah di dalam saja, serahkan saja kepada pengurus di pesantren anak-anak itu ada di situ, sambil berdoa mendoakan supaya keadaannya menjadi lebih baik," lanjutnya.

Ia pun mengapresiasi langkah Pesantren Darunnajah yang memberlakukan one gate policy. "Yang dilakukan pesantren Darunnajah adalah contoh yang baik, yang sebenarnya kalau dilakukan pesantren-pesantren lainnya bahkan yang punya ribuan atau ratusan pun tetap efektif one gate policy itu," kata Wiku,

Langkah semacam ini dikatakan Wiku bisa mengontrol kasus covid-19 sehingga angkanya bisa ditekan.

Sementara itu Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Sonny Harry B Harmadi menyarankan siswa di pesantren menghindari makan minum bersama, menghindari menggunakan alat makan dan alat sholat bersama serta melakukan aktivitas fisik. "Misalnya dilakukan senam saat pagi, olahraga juga penting, menjaga kebersihan, dan menerapan protokol kesehatan 3M." ungkap Sonny. (Wan/A-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Maulana
Berita Lainnya