Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
JURU bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menegaskan agar semua orang menerapkan protokol kesehatan di mana pun berada, termasuk di pesantren. Ia mengatakan pihak pesantren harus mencegah penularan dengan cara membatasi keluar-masuk orang luar yang bisa mengakibatkan berkontak para santri atau penghuni pesantren.
"Jangan terlalu sering orang keluar masuk pesantren atau kontak dengan orang-orang yang ada di dalam. Kalau sudah di dalam ya sudah di dalam untuk waktu tertentu. Kalau nanti sudah saatnya pulang atau interaksi, itu harus betul-betul di-screening dengan baik," ucap Wiku dalam talkshow bertajuk Sosialisasi Iman, Aman, dan Imun Hadapi covid-19, yang disiarkan di YouTube, BNPB, Jumat (16/10).
Baca juga: Lawan Covid-19, Indonesia Butuh energi Positif Semua Warga
Ia menambahkan, tes screening covid-19 sebenarnya memerlukan biaya. Maka langkah yang tepat, siswa maupun guru tetap berada di dalam pesantren hingga waktu tertentu.
"Jadi sebenarnya dalam kondisi pandemi itu ya sudah di dalam saja, serahkan saja kepada pengurus di pesantren anak-anak itu ada di situ, sambil berdoa mendoakan supaya keadaannya menjadi lebih baik," lanjutnya.
Ia pun mengapresiasi langkah Pesantren Darunnajah yang memberlakukan one gate policy. "Yang dilakukan pesantren Darunnajah adalah contoh yang baik, yang sebenarnya kalau dilakukan pesantren-pesantren lainnya bahkan yang punya ribuan atau ratusan pun tetap efektif one gate policy itu," kata Wiku,
Langkah semacam ini dikatakan Wiku bisa mengontrol kasus covid-19 sehingga angkanya bisa ditekan.
Sementara itu Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Sonny Harry B Harmadi menyarankan siswa di pesantren menghindari makan minum bersama, menghindari menggunakan alat makan dan alat sholat bersama serta melakukan aktivitas fisik. "Misalnya dilakukan senam saat pagi, olahraga juga penting, menjaga kebersihan, dan menerapan protokol kesehatan 3M." ungkap Sonny. (Wan/A-1)
Sandi mengungkapkan kegiatan ini rencananya akan dilaksanakan setiap bulan dengan materi yang beragam.
Ada beberapa langkah antisipatif yang mulai diterapkan Puskesmas Warungkondang untuk mencegah penyebaran covid-19.
Seperti halnya virus korona, bentuk patologi sosial semacam itu kini juga masih ada dan bergentayangan. Mereka cuma bermutasi menjadi bentuk lain, dari yang kelas teri hingga kakap.
“Saya mohon bangsa ini, pemimpin-pemimpin kita, dalam bidang politik mana semua, tolong tidak berkomentar kalau komentarnya belum jelas,” kata Luhut
Direct Digital Radiography (DDR) ciptaan I Gede Bayu Suparta dirancang dengan fitur pengambilan mode thorax untuk diagnosis untuk diagnosis pasien Covid-19.
Pandemi covid-19 mesti dibaca betapa ada yang salah dalam sistem kehidupan kita sehingga virus itu mampu memporak-porandakan setiap sendi kehidupan di seluruh dunia.
Meskipun survei serologi menunjukkan bahwa terjadi peningkatan antibodi pada penerima booster pertama, hal itu tidak serta merta mengabaikan booster kedua
Vaksin booster kedua sangat penting untuk meningkatkan imunitas masyarakat yang pada booster pertama memiliki jarak yang jauh.
Terbitnya vaksin dengan platform mRNA tersebut menambah pilihan vaksinasi primer untuk anak dengan rentang usia 6 bulan sampai kurang dari 12 tahun, selain vaksin Sinovac/Coronava
Jika memungkinkan, kapan pun berada di ruang publik atau di gedung, pastikan ventilasi alami dengan membuka jendela.
PROGRAM vaksinasi Covid-19 terus berlanjut di Sumatra Selatan, difokuskan untuk kalangan pelajar.
PELAKSANAAN protokol kesehatan (prokes) Covid-19 harus menjadi kewajiban dalam keseharian masyarakat, untuk menghadapi potensi sebaran varian baru virus korona di tanah air.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved