Headline
Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.
COVID-19 menjadi virus yang menakutkan bagi masyarakat luas. Terlebih lagi bagi kelompok lanjut usia. Pasalnya, data menyebutkan bahwa pasien lansia dengan penyakit komorbid banyak yang mengalami gejala berat, bahkan berujung pada kematian.
Hal itu diketahui dan sempat menghantui Azhar Budiman, 66, penyintas covid-19. Direktur di sebuah perusahaan swasta itu dinyatakan positif covid-19 pada 22 Juli 2020. Dia mengaku sempat waswas. Pasalnya, selain sudah masuk kelompok lansia, dia memiliki penyakit diabetes dan hipertensi.
“Awalnya, saya merasa demam, badan lemas, malas gerak, dan tulang seperti keram-keram,” kata Azhar dalam acara bincang penyintas covid-19 di kanal Youtube Direktorat Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan.
Azhar menduga tertular covid-19 dari kerabatnya yang sakit dan sempat dijenguk 5 hari sebelum dia dinyatakan positif covid-19.
“Setelah dinyatakan positif, saya langsung masuk rumah sakit dan dirawat dalam satu kamar dengan seorang pasien lain. Pasien sebelah saya bilang, Pak tenang-tenang saja. Kita bisa sembuh kalau kondisi kita tenang,” tuturnya.
Dari situ, Azhar mendapatkan semangat untuk bisa sembuh dari covid-19. Berbagai terapi dari rumah sakit ia ikuti dengan tertib, mulai meminum obat dari dokter hingga mengonsumsi berbagai suplemen, seperti obat herbal, minyak ikan, vitamin D, dan vitamin E.
Pada minggu kedua, Azhar merasakan gejala mulai berkurang. Batuk berkurang, demam sudah tidak ada. Lalu, tes swab kedua dan ketiga negatif. Hingga tepat pada 8 Agustus 2020, Azhar diperbolehkan pulang.
Dia pun bersyukur dapat sembuh dari covid-19, tanpa mengalami gejala berat. Selain itu, istrinya yang tinggal satu rumah dengannya pun dinyatakan negatif covid-19.
Azhar belajar bahwa dalam menghadapi covid-19, yang terpenting ialah banyak berpikiran positif dan menerapkan pola hidup sehat.
“Kita harus rutin olahraga, makan bergizi, istirahat cukup. Kita juga harus ikhlas, itu membuat kita lebih tenang. Di RS saya merasa tenang dan penuh dengan optimisme. Rida kepada Allah,” pungkasnya. (Atalya Puspa/H-1)
Teknologi vaksin mRNA, yang pernah menyelamatkan dunia dari pandemi covid-19, kini menghadapi ancaman.
Menteri Kesahatan AS Robert F. Kennedy Jr. membuat gebrakan besar dengan mencabut kontrak dan membatalkan pendanaan proyek vaksin berbasis teknologi mRNA, termasuk untuk covid-19.
Studi Nature Communications ungkap pandemi Covid-19 mempercepat penuaan otak rata-rata 5,5 bulan, meski tanpa infeksi. Siapa yang paling terdampak?
Studi terbaru mengungkapkan vaksinasi anak mengalami stagnasi dan kemunduran dalam dua dekade terakhir.
Diary, merek perawatan kulit (skin care) asal Bekasi, sukses menembus pasar Vietnam dan Jepang berkat inovasi produk, strategi digital, dan semangat pantang menyerah.
Produksi masker ini. bersamaan dengan produk lain seperti kopi, keripik udang dan coklat lokal membawa Worcas mendapatkan perhatian pasar domestik internasional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved