Headline
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
DI masa pandemi Covid-19 penting untuk bisa membangun resiliensi, sebab kondisi seperti masih berkepanjangan dan belum diketahui kapan akan berakhir. Kita dituntut siap menghadapi pelbagai kemungkinan dalam kondisi tersebut.
"Kita harus beradaptasi dan melampui ini semua, sampai bisa produktif bahkan setelahmenghadapi kesulitan-kesulitan ini akan menjadi orang yanglebih baik, itu secara idealnya," kata psikiater dan Ketum Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa DKI Jakarta, dr. Nova Riyanti Yusuf, dalam program Nunggu Sunset bertajuk Merawat Emosi di Masa Pandemi, Kamis (8/10)
Baca Juga: Ridwan Kamil Surati Jokowi Menolak Omnibus Law
Kondisi pandemi dikaitkan kesehatan mental, kata Nova, Implikasi dalam konteks Covid-19 seperti gejala cemas dimana mengkhawatirkan sesuatu yang buruk akan terjadi, kondisi itu akan muncul menghantui setiap orang.
"Khawatir berlebihan, lah iya kan. Kita ngak tahu untuk 3 M atau sudah obsesif kompulsif disorder, kita ngak tahu. Mudah marah dan jengkel, sebenarnya marah wajar ya," sebutnya.
Dia memaparkan kondisi ganguan mental atau stres terjadi diantaranya merasa tidak ada harapan, merasa kesepian, merasa dirinya beban, dan keinginan menjadi sesuatu.
"Seharusnya orang tua itu memberikan ujian kepada anak tetapi dalam proses pembelajaran harus dibawa santai. Kenapa orang tua perlu memberi pujian kepada anak. Jika mereka menari like di media sosial sebenarnya adalah sebuah pujian yang sifatnya semu, justru itu harus dari realita dari orang tuanya," sebutnya.
Dia memaparkan bahwa stres pada anak juga bisa diketahui pada beberapa respon yang diberikan seperti melalui emosional, fisik, prilaku.
"Untuk mental emosional misalnya khawatir takut marah karena melihat perilakunya ngamuk, tantrum gitu juga bisa jadi lebih melekat juga bisa, atau perilakunya menjauh, ngompol. Seacara fisik ngeluh diare ngak nafsu makan, lelah, kalau mental ngak bisa konsentrasi dan pikiran kacau," terangnya
Dalam kondisi itu, Sebut Nova orangtua penting memberikan asupan aktivitas fisik bagi anak, yakni dosis fun dan aktivitas fisik untuk menaikan imun atau pertahanan tubuh, kedua olahraga bisa meningkatkan endorfin sehingga mood bagus, tegangan stress juga menurun.
"Di masa pandem ini agak berbeda memang, sekarang lebih baik dapat Psychological First Aid. Apa ya kalau orang dapat tolongan pertama pada kecelakaan ini. Ini pertolongan pada Psikologis," jelasnya.
Meskipun demikian, apabila seseorang membutuh dukungan atau bantuan psikologi sosial bisa memanfaatkan aplikasi yang mendukung untuk konsultasi tersebut.
"Kalau sementara butuh dukungan lewat online aja dulu itu pertama bisa menghindari stigma, nggak ada yang tahu kok, dia di situ ada rahasia tetap terjaga nggak boleh dibuka, aman. Jadi destisasi kesehatan jiwa di masa pandemi ini," pungkasnya.
(OL-13)
Teknologi vaksin mRNA, yang pernah menyelamatkan dunia dari pandemi covid-19, kini menghadapi ancaman.
Menteri Kesahatan AS Robert F. Kennedy Jr. membuat gebrakan besar dengan mencabut kontrak dan membatalkan pendanaan proyek vaksin berbasis teknologi mRNA, termasuk untuk covid-19.
Studi Nature Communications ungkap pandemi Covid-19 mempercepat penuaan otak rata-rata 5,5 bulan, meski tanpa infeksi. Siapa yang paling terdampak?
Studi terbaru mengungkapkan vaksinasi anak mengalami stagnasi dan kemunduran dalam dua dekade terakhir.
Diary, merek perawatan kulit (skin care) asal Bekasi, sukses menembus pasar Vietnam dan Jepang berkat inovasi produk, strategi digital, dan semangat pantang menyerah.
Produksi masker ini. bersamaan dengan produk lain seperti kopi, keripik udang dan coklat lokal membawa Worcas mendapatkan perhatian pasar domestik internasional.
Fenomena FOMOP tak lepas kaitannya dengan perkembangan teknologi, termasuk gawai. Hal ini tentu akan merenggangkan hubungan antar sesama dan menimbulkan kesenjangan sosial.
Untuk mencegah kegagalan resolusi seperti tahun-tahun sebelumnya, coba ikuti beberapa langkah ini.
Pada masa transisi dari pandemi ke endemi dan seterusnya, seharusnya tidak membuat masyarakat meninggalkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
Dengan demikian masyarakat perlu beradaptasi dalam norma baru seperti menggunakan masker dan kebiasaan mencuci tangan
SEKTOR perikanan saat ini tengah menghadapi situasi sulit.
RELATIF terkendalinya penyebaran Covid-19 di tanah air saat ini bukti dari kesungguhan anak bangsa yang mau belajar dari pengalaman penanganan Covid-19 sebelumnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved