Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
WISMA Atlet, Kementerian Kesehatan dan perwakilan BUMN diminta untuk terus waspada dengan faktor cuaca terkait dengan pengendalian penularan virus corona.
"Tiga bulan kedepan kita harus bersiap dengan perubahan cuaca yang ekstrem, ditakutkan akan timbul klaster baru karena faktor tersebut," papar Menko Marves Luhut Pandjaitan Rapat Kordinasi (Rakor) virtual tentang Penanganan Covid 19 di Wisma Atlet, Selasa (6/10).
Menko Luhut juga menegaskan perubahan cuaca ini dapat menimbulkan penyakit Demam Berdarah yang gejalanya mirip dengan covid 19.
"Kita harus mampu mengakomodir keduanya pula, jangan sampai satu orang terjangkit keduanya," tambah Luhut.
Selain memperingatkan tentang sistematika pencegahan tersebut, Menko Luhut juga mengingatkan kepada Wisma Atlet untuk terus menjaga kedisiplinan mereka yang sudah baik,
"Angka kesembuhan yang tinggi di wisma atlet ini harus dipertahankan, juga bisa menjadi rujukan bagi RS lainnya," ungkapnya.
Menanggapi hal tersebut, Koordinator RSD Wisma Atlet, Mayjen Tugas Ratmono menekankan bahwa wisma atlet memiliki presentase kesembuhan yang tinggi,
"Tingkat kesembuhan di wisma atlet rata-rata mencapai 90%, dan kami terus menerapkan kedisiplinan untuk meningkatkan angka kesembuhan," ujarnya.
Baca juga : Angka Kesembuhan Covid-19 di Indonesia Terus Meningkat
Ia juga akan terus waspada terkait perubahan cuaca ekstrem dan akan menyiapkan berbagai mitigasi terhadap hal tersebut.
Selain itu, Mayjen Tugas Ratmono juga melaporkan berbagai perkembangan di RSD Wisma Atlet seperti total pasien masuk berdasarkan rujukan, ketersediaan akomodasi, jumlah SDM, stok APD, stok Lab, ketersediaan obat terapi covid 19 dan terapi pendukung. Tidak lupa pula, ia juga lapor telah mengkordinasikan kekurangan kebutuhan obat di wisma atlet kepada Menteri Kesehatan Dr. Terawan Agus Putranto yang juga menghadiri rakor tersebut. "Beberapa obat terapi Covid 19 dan obat terapi pendukung persediannya kurang dari satu minggu, seperti Oseltamivir dan Chloroquin Fosfat," ungkapnya.
Menanggapi hal tersebut, Menkes Terawan menegaskan pula bahwa ia akan segera mengirimnya dalam minggu yang sama.
"Jangan sampai penderita Covid 19 gejala ringan berpindah menjadi gejala sedang karena kekurangan obat," tukas Menko Luhut pada Menkes Terawan. Selain itu, Menko Luhut juga berpesan agar proses isolasi mandiri di Wisma Atlet diperketat.
Sebagai penutup, Menko Luhut juga menegaskan sistematika tracing pasien penderita Covid 19 di dalam kota juga harus semakin di gencarkan dan harus tepat sasaran. BUMN yang juga hadir dalam rakor tersebut diminta untuk terus mempersiapkan kebutuhan penyaluran obat-obatan. (OL-2)
Sandi mengungkapkan kegiatan ini rencananya akan dilaksanakan setiap bulan dengan materi yang beragam.
Ada beberapa langkah antisipatif yang mulai diterapkan Puskesmas Warungkondang untuk mencegah penyebaran covid-19.
Munculnya kembali covid-19 tentu perlu diantisipasi. Karena itu, saat ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memitigasi penyebaran covid-19, terutama pada sektor pariwisata.
Saat ini, kelima pasien tersebut hanya bergejala ringan. Mereka sedang melakukan isolasi mandiri di rumah.
Bupati memastikan terpaparnya warga tersebut saat yang bersangkutan berada di luar daerah.
Galeri menjadi catatan sekaligus spirit agar warga Jabar tak gentar, namun tetap waspada menghindari penularan.
Meskipun survei serologi menunjukkan bahwa terjadi peningkatan antibodi pada penerima booster pertama, hal itu tidak serta merta mengabaikan booster kedua
Vaksin booster kedua sangat penting untuk meningkatkan imunitas masyarakat yang pada booster pertama memiliki jarak yang jauh.
Terbitnya vaksin dengan platform mRNA tersebut menambah pilihan vaksinasi primer untuk anak dengan rentang usia 6 bulan sampai kurang dari 12 tahun, selain vaksin Sinovac/Coronava
Agar kenaikan kasus covid-19 di beberapa negara tidak merambat ke Indonesia maka pengawasan di pintu masuk negara juga perlu diperketat
Pada November tahun ini diharapkan ada 5 juta dosis vaksin dalam negeri yang bisa dipakai masyarakat dan pada Desember juga diproduksi 5 juta dosis.
Aplikasi PeduliLindungi dikembangkan untuk memutus mata rantai penularan covid-19, yang tersedia untuk gawai dengan sistem operasi Android dan iOS, serta versi website.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved