Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sejalan dengan komitmen dalam menggunakan potensi makanan untuk meningkatkan kualitas hidup setiap individu, saat ini dan untuk generasi mendatang, hari ini Nestlé Indonesia mempersembahkan produk minuman siap konsumsi, yaitu Milo UHT, Dancow UHT, dan Bear Brand, yang sudah mendapat persetujuan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk mencantumkan logo “Pilihan Lebih Sehat".
Selama masa pandemi, masyarakat mulai menempatkan perhatian khusus terhadap gaya hidup yang lebih sehat, salah satunya dengan menjaga pola makan dan asupan gizi.
Dengan banyaknya pilihan produk pangan yang beredar di pasaran, konsumen sering bingung untuk menentukan pilihan produk pangan guna memenuhi kebutuhan gizi baginya, serta membatasi asupan gula, garam, dan lemak.
“Membaca label gizi pada kemasan merupakan salah satu solusi dalam membantu konsumen untuk lebih cerdas dalam memilih produk pangan yang sesuai dengan kebutuhan tubuh dan mengetahui seberapa besar sumbangan zat gizi tertentu yang berasal dari produk panganyang kita konsumsi. Dalam keseharian, pemenuhan asupan gizi seimbang secara teratur akan memberi manfaat bagi kesehatan tubuh kita secara umum, dan selanjutnya dapat mendukung produktivitas kita,” jelas Dr. Rimbawan dari Departemen Gizi Masyarakat Institut Pertanian Bogor, dalam webinar bertajuk Cara Cerdas Memilih Produk Pangan dengan Logo “Pilihan Lebih Sehat”, Rabu (30/9).
Dalam upaya membantu konsumen Indonesia lebih bijak memilih produk pangan, Badan POM mengeluarkan peraturan Nomor 22 Tahun 2019 tentang Informasi Nilai Gizi pada Label Pangan, yang salah satunya mengatur pencantuman logo “Pilihan Lebih Sehat”.
Dengan adanya logo “Pilihan Lebih Sehat” konsumen bisa lebih mudah memilih suatu produk pangan dibandingkan dengan produk pangan lain yang sejenis, dengan tetap dikonsumsi dalam jumlah yang wajar.
Dalam sesi diskusi ini, Presiden Direktur Nestlé Indonesia, Ganesan Ampalavanar juga menyampaikan, "Pengetahuan tentang pemenuhan gizi seimbang serta pembatasan asupan gula, garam, dan lemak di Indonesia merupakan sebuah masalah yang membutuhkan perhatian kita semua, dan kami sangat mendukung upaya pemerintah untuk mendorong konsumen agar dapat memilih pangan yang lebih sehat."
Ibu inspiratif Donna Agnesia, berbagi pengalamannya pada sesi webinar. “Di samping menjadikan olah raga sebagai hobi, saya dan suami mencoba mengenalkan gaya hidup sehat pada anak-anak dengan mengonsumsi makanan dan minuman bergizi seimbang. Sekarang, dengan adanya logo “Pilihan Lebih Sehat” di produk pangan, kami sebagai konsumen menjadi lebih mudah memilih produk pangan yang kandungannya sesuai dengan rekomendasi dibandingkan produk pangan lain yang sejenis dan dapat membantu pemenuhangizi seimbang keluarga,” tutur Donna. (OL-12)
YAYASAN Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mencatat di tahun 2024, terdapat setidaknya 144 pengaduan konsumen terhadap e-commerce.
(YLKI) mendorong agar Pemprov DKI segera mengesahkan Peraturan Daerah (Perda) tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di Jakarta.
YLKI menyatakan pemerintah harus memastikan jemaah haji furoda bisa mendapatkan kepastian perihal refund akibat Arab Saudi yang tidak mengeluarkan visa haji furoda.
Rini, perwakilan Perkumpulan Komunitas Peduli Konsumen Meikarta, mengaku senang dengan adanya kanal pengaduan perumahan.
Pemerintah seharusnya melakukan inspeksi sidak dan pengawasan post market secara berkala, bukan hanya ketika timbul suatu kasus.
YLKI menyatakan sangat prihatin dan mengecam keras praktik curang yang dilakukan oleh PT Navyta Nabati Indonesia (NNI) dalam distribusi Minyakita
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved