Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

KPAI: Banyak Anak Alami Kekerasan Fisik dan Psikis Saat Pandemi

Suryani Wandari Putri Pertiwi
26/9/2020 16:16
KPAI: Banyak Anak Alami Kekerasan Fisik dan Psikis Saat Pandemi
Sejumlah siswa SD memanfaatkan wifi gratis untuk belajar di kawasan Pondok Aren, Tangerang Selatan.(MI/Fransisco Carolio)

METODE Pembelajaran jarak jauh (PJJ) selama pandemi covid-19 ternyata membuat anak-anak stres dan lelah.

Bahkan, survei Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) pada 13-21 April di 20 provinsi dan 54 kabupaten/kota mencatat banyak anak merasa berat saat mengerjakan tugas atau sekitar 73,2%. Namun, ada anak yang merasa tidak berat saat mengerjakan tugas di rumah, yakni sekitar 26,8%.

Komisioner KPAI Bidang Pendidikan Retno Listyarti menyebut pihaknya belum melakukan survei fase kedua. Namun, dia mengakui terdapat beberapa kekerasan yang diterima anak-anak. Akan tetapi, tidak spesifik dilakukan saat PJJ.

Baca juga: WEF: Banyak Anak Muda Berpikir Belajar Daring Jadi Permanen

"Karena semua aktivitas dilaksanakan di rumah, ada kekerasan yang diterima anak-anak. Namun, tidak spesifikasi dilakukan saat PJJ," ujar Retno ketika dihubungi, Sabtu (26/9).

Selanjutnya, dia menyoroti survei KPAI terkait perlindungan anak selama pandemi covid 19 pada 8-14 Juni 2020. Adapun sampel responden anak sebanyak 25.164 orang.

"Hasilnya, terjadi kekerasan psikis dan fisik selama pandemi terhadap anak dengan pelaku keluarga terdekat. Seperti, ibu, ayah, kakak atau adik, kakek atau nenek, hingga asisten rumah tangga. Meskipun kekerasannya tidak spesifik terjadi hanya saat mendampingi anak PJJ," papar Retno.

Baca juga: Pandemi Covid-19 Ancam Kehidupan Kaum Perempuan

Adapun bentuk kekerasan fisik terhadap anak selama pandemi covid-19, yaitu dicubit sekitar 23%, dipukul 9%, dijewer 9%, dijambak 6%, ditarik 5%, ditendang 4%, dikurung 4%, ditampar 3% dan ada yang diinjak 2%.

“Bentuk kekerasan psikis terhadap anak selama pandemi, seperti dimarahi sekitar 56%, dibandingkan dengan anak lain 34%, dibentak 23%, dipelototi 13%, dihina 5% dan diancam 4%,” pungkasnya.(OL-11)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya