Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
KEMENTERIAN Sosial (Kemensos) memberikan ruang luas bagi pemasok bahan sembako untuk bantuan sosial kepada pelaku ekonomi lokal. Menteri Sosial (Mensos) Juliari P. Batubara menyatakan, hal ini untuk memastikan bansos dari pemerintah menggerakkan ekonomi lokal.
Ia menyatakan, Kemensos tidak pernah menerbitkan aturan yang memberikan keistimewaan kepada pemasok tertentu. Dengan demikian, ia berharap dari puluhan triliun bantuan sosial dari pemerintah, dapat dimaksimalkan peran pelaku ekonomi lokal.
“Nilai bantuan dari Kemensos itu kan puluhan triliun ya. Seperti Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)/Program Sembako ini kan berbasis bantuan pangan seperti beras, telur, ikan, dan sebagainya. Harapan saya, dengan anggaran sebesar itu, bisa digunakan untuk membeli berbagai bahan kebutuhan pokok di daerah setempat,” kata Mensos di Jakarta Jumat (25/9).
Bila hal bisa dilakukan, maka bansos dari pemerintah diharapkan akan menggerakkan ekonomi lokal. “Jadi dari bantuan yang diterima, saya harapkan KPM, bisa membelanjakannya di daerah itu juga. Pemasok lokal saya harapkan juga bisa menyediakan berbagai bahan pokok yang dibutuhkan dengan kualitas yang baik,” ujar Mensos.
Sejauh mana efektivtas bansos memutar perekonomian di suatu daerah, menurut dia, tentu saja tidak lepas dari peran pemimpin daerah.
“Di sini peran pemimpin daerah tentu saja sangat besar. Langkah terencana dan inovatif dari pemimpin daerah bisa menciptakan iklim usaha yang memungkinkan penyediaan bahan pangan dengan kualita baik namun dengan harga uang terjangkau,” katanya.
Peran bansos dan mendorong perputaran ekonomi lokal menjadi pesan Mensos dalam kunjungannya di berbagai daerah, dalam memantau dari dekat proses penyaluran bansos. Hal sama ia sampaikan pula saat ia menyapa warga Kota Ranai, Kabupaten Natuna, dan menyaksikan penyaluran bantuan sosial di kawasan perbatasan ini, Selasa lalu (22/9).
Ada dua jenis bantuan sosial yang disaksikan Mensos di Natuna, yakni Bansos Sembako #KemensosHadir dan Bantuan Sosial Tunai (BST). Untuk bansos sembako, disalurkan sebanyak 985 paket melalui Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI. Bansos sebako selanjutnya disalurkan kepada 2.552 masyarakat di perbatasan.
Kemudian juga, Kemensos menetapkan sebanyak 5.784 keluarga penerima manfaat (KPM) BST di Kabupaten Natuna dengan nilai total sebesar Rp1.735.200.000. Selain itu, sebanyak 3.175 KPM di Kabupaten Natuna juga tercatat masuk dalam program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)/Program Sembako, dengan nilai total sebanyak Rp7.302.500.000.
Dengan demikian, dari kedua jenis bansos, masyarakat Kabupaten Natuna menerima total sekitar Rp9 miliar. Mensos menyatakan, berbagai bantuan ini diharapkan membantu meringankan beban masyarakat akibat pandemi.
Terima kasih Mensos
Warga Teluk Lampa Kabupaten Natuna Abu Bakar menyatakan kegembiraannya mendapat bantuan dari Kemensos. Pria berusia 50 tahun yang berprofesi menjadi nelayan ini menyatakan sangat terbantu dengan paket sembako yang diterimanya dari Kemensos melalui kegiatan bakti sosial Badan Keamanan Laut RI.
“Saya mengucapkan terima kasih banyak atas bantuan yang diberikan. Sebagai nelayan pendapatan saya tidak menentu. Apalagi sekarang musim angin dan ada pandemi. Bantuan ini sangat membantu di saat penghasilan hampir tidak ada,” kata Abu.
Pandemi sangat memukul kondisi Abu. Berbagai pembatasan membuat kegiatan melaut tidak bisa berjalan lancar, dan dampaknya ke menciutnya penghasilan.
“Penghasilan jauh berkurang, karena kita kurang melaut. Lagi pula sekarang ini angin kencang. Makanya bantuan ini sangat bermanfaat karena datang sangat sulit. Terima kasih Pak Mensos,” ucap Abu.
Hal senada disampaikan Ny. Airin yang merupakan KPM PKH Ceria di Kota Ranai. Selain mendapatkan bantuan dari PKH, perempuan 43 tahun ini juga menerima Bantuan Sosial Beras.
“Sangat membantu saya dan keluarga. Apalagi masa Covid sangat sulit mencari nafkah. Terima kasih Kemensos, bantuan ini bisa memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari,” katanya. (OL-09)
Studi terbaru mengungkapkan vaksinasi anak mengalami stagnasi dan kemunduran dalam dua dekade terakhir.
Diary, merek perawatan kulit (skin care) asal Bekasi, sukses menembus pasar Vietnam dan Jepang berkat inovasi produk, strategi digital, dan semangat pantang menyerah.
Produksi masker ini. bersamaan dengan produk lain seperti kopi, keripik udang dan coklat lokal membawa Worcas mendapatkan perhatian pasar domestik internasional.
Tahun 2020, sepasang peneliti India mengklaim lockdown global selama pandemi Covid-19 menyebabkan penurunan suhu permukaan bulan.
Jumlah wisman yang datang langsung ke Bali pada Januari-November 2023 sebanyak 5.782.260 kunjungan, sementara pada periode yang sama tahun 2019 sebanyak 5.722.807 kunjungan.
KETUA Satgas Covid-19 PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Erlina Burhan mengungkapkan bahwa human metapneumovirus atau HMPV tidak berpotensi menjadi pandemi seperti yang terjadi pada covid-19.
Rencana pemberian bantuan pangan tersebut merupakan instruksi dari bupati.
Presiden Jokowi telah menyetujui untuk melanjutkan pemberian bantuan pangan beras 10 kg per bulan bagi 22 juta lebih Kelompok Penerima Manfaat (KPM). Meski tidak akan sampai Desember 2024.
Bantuan diberikan untuk mengurangi beban keluarga miskin, mengentaskan kemiskinan, menanggulangi kekurangan pangan dan gizi, serta menurunkan angka stunting.
Di Kota Sukabumi terdapat sebanyak 26.244 keluarga penerima manfaat (KPM) yang mendapatkan bantuan tersebut
Bantuan beras pemerintah yang digulirkan bagi KPM tentu sangat membantu di tengah kondisi beras yang langka dan harga yang mahal
Mereka rela mengantri sambil hujan-hujanan sejak pagi untuk mendapatkan jatah beras gratis sebanyak 10 kilogram
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved