Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Pidato Wapres Soal Korea Disalahartikan, Jubir Beri Penjelasan

Indriyani Astuti
24/9/2020 18:59
Pidato Wapres Soal Korea Disalahartikan, Jubir Beri Penjelasan
Sebelum pandemi covid-19, Wapres Ma'ruf Amin masih bisa leluasa berbincang dengan Presiden Jokowi.(Antara/Sigid Kurniawan)

PERNYATAAN Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin dalam “Peringatan 100 Tahun Kedatangan Warga Korea di Indonesia”, telah disalahpahami sebagian kalangan.

Juru Bicara Wapres Masduki Baidlowi menyebut pernyataan Wapres seolah-olah merendahkan kualitas musik Indonesia di bawah K-Pop, budaya asal Korea Selatan.

Masduki mengatakan video pendek yang beredar di media sosial sudah diedit sedemikian rupa. Itu berisi gabungan potongan pidato Wapres yang disisipkan penampilan sebuah girlband Korea.

Baca juga: Indonesia Urutan 4 Penggemar K-Pop Versi Twitter

"Sebagian komentar di media sosial mengisyaratkan niatan yang jauh dari etika. Bahwa Wapres yang juga seorang ulama, dipersepsikan mengajak menyaksikan tontonan yang vulgar," jelas Masduki dalam keterangan resmi, Kamis (24/9).

Di lain sisi, lanjut dia, ada juga komentar positif yang berusaha menangkap pesan pokok dari pidato Wapres. Masduki menekankan bahwa pembahasan K-Pop dalam pidato Wapres, bukan tema tunggal atau pun tema utama.

Baca juga: Blackpink Cetak Rekor Dunia, K-Pop Makin Mendominasi

Pidato Wapres dikatakannya mengajak masyarakat Indonesia untuk berkembang dan berkreasi atas keragaman budaya nasional. Sehingga, budaya Indonesia dapat diminati masyarakat internasional. Dalam hal ini, Wapres mengambil contoh Korea Selatan yang sukses di bidang tersebut.

Pidato berdurasi 5 menit itu menyampaikan sejumlah bidang yang bisa dipelajari warga Indonesia dari Negeri Gingseng. Di antaranya, ekonomi, investasi, alih teknologi, pendidikan, kerja sama mengatasi pandemi covid-19, serta kebudayaan, termasuk K-Pop.

Dalam pidato tersebut, Wapres mengatakan anak muda di berbagai pelosok Indonesia semakin mengenal artis K-pop dan gemar menonton drama Korea. Wapres, lanjut Masduki, berharap agar dinamika tersebut tidak menjadikan anak muda Indonesia sebagai obyek budaya asing. Namun, mampu menjadi subyek yang berkreasi atas budayanya sendiri.

Baca juga: Wapres: Sertifikasi Halal Tidak Hambat Produksi Vaksin Covid-19

“Maraknya budaya K-pop diharapkan Dapat menginspirasi kreativitas anak muda Indonesia. Ini dalam berkreasi dan mengenalkan keragaman budaya Indonesia ke luar negeri,” papar Wapres.

Menurut Masduki, Wapres sekadar menjelaskan fenomena budaya Korea Selatan yang populer dan digandrungi generasi muda. Namun dalam hal ini, Wapres tidak dalam konteks mempromosikan. Serta, tidak membandingkan kualitas musik Indonesia seolah di bawah Korea Selatan.(OL-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya