Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Kelola Keanekaragaman Hayati Sebagai Aset Jangka Panjang

Atikah Ishmah Winahyu
16/9/2020 20:05
Kelola Keanekaragaman Hayati Sebagai Aset Jangka Panjang
keanekaragaman hayati Indonesia dipamerkan dalam Kehati Expo, November 2019(MI/Andri Widiyanto)

INDONESIA merupakan negara yang kaya akan keanekaragaman hayati. Indonesia menjadi rumah bagi 13 persen spesies mamalia di dunia, 8 persen reptil, 16 persen burung, dan 15 persen serangga di dunia.

Upaya pengelolaan keanekaragaman hayati Indonesia harus terus dikembangkan dan diarahkan untuk pembangunan yang berkelanjutan, sehingga pemanfaatannya dapat dirasakan seluruh lapisan masyarakat.

Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang PS Brodjonegoro mengatakan, keanekaragaman hayati merupakan bagian yang sangat penting bagi kehidupan manusia.

“Biodiversitas memiliki peranan penting, seperti menyediakan bahan pangan, sebagai sumber energi, sumber air, memberikan lingkungan berkualitas, ketenangan spiritual, sebagai penjaga kelestarian budaya, mental dan kesehatan kita sebagai manusia. Seluruh aspek kehidupan kita sangat dipengaruhi biodiversitas, jadi sangat jelas biodiversitas merupakan aset jangka panjang kita,” kata Bambang dalam pernyataan tertulis, Rabu (16/9).

Diperkirakan, sekitar 40 juta orang Indonesia yang tinggal di pedesaan bergantung pada keanekaragaman hayati untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Dibutuhkan upaya lebih untuk melakukan konservasi keanekaragaman hayati serta bioprospeksi dan bioekonomi berkelanjutan.

Baca juga : Defisiensi Zat Gizi Mikro Pengaruhi Kualitas SDM

Kesadaran publik dan kerjasama dari setiap aspek pemangku kepentingan sangat diperlukan, oleh sebab itu pengarusutamaan keanekaragaman hayati menjadi penting.

“Pengarusutamaan keanekaragaman hayati merupakan upaya kolektif untuk mengintegrasikan tindakan-tindakan yang berkaitan dengan konservasi dan pemanfaatan keanekaragaman hayati berkelanjutan pada setiap tahapan kebijakan, rencana, program, dan siklus proyek setiap pemangku kepentingan. Jadi jelas harus dimulai saat penyusunan kebijakan sampai nanti eksekusinya,” tuturnya.

Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Laksana Tri Handoko mengatakan, dalam jangka panjang, upaya pengarusutamaan keanekaragaman hayati akan membawa perubahan paradigma kolektif pelestarian dan peningkatan status keanekaragaman hayati serta menghasilkan kesejahteraan manusia baik dalam segi ekonomi maupun sosial.

“Pengarusutamaan keanekaragaman hayati sendiri bertujuan memasukkan tindakan terkait konservasi dan pemanfaatan keanekaragaman hayati secara berkelanjutan demi masa depan dan pengembangan negara kita Indonesia,” tandasnya.(OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya