Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Luhut: Vaksin Covid-19 Pertama akan Masuk Awal Desember 2020

Despian Nurhidayat
16/9/2020 16:59
Luhut: Vaksin Covid-19 Pertama akan Masuk Awal Desember 2020
Ilustrasi(Antara)

PENANGAN covid-19 secara nasional saat ini berjalan semakin baik dan rapi. Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bahkan mengatakan vaksin untuk covid-19 akan masuk pada awal Desember 2020.

"Memang di awal kita banyak mengalami hambatan, tapi sekarang sudah semakin tertib penanganannya. Untuk menghilangkan covid-19, kita harus menunggu vaksinnya dan vaksin pertama akan masuk awal Desember. Mudah-mudahan bisa lebih cepat," ungkapnya dalam acara peluncuran Bangga Buatan Indonesia (BBI) Pernak Pernik Unik secara daring, Rabu (16/9).

Dia melanjutkan, apabila jadwal ini berjalan dengan baik, maka Indonesia bisa menerima 30 juta hingga 40 juta vaksin tahun ini. Dengan demikian, Luhut mengatakan dua bulan ke depan akan menjadi waktu kritis bagi Indonesia.

"Setelah itu, nanti kuartal I-2021 keadaan akan jauh lebih baik," ujar Luhut.

Baca juga : Kemenkes-UNICEF Teken Kerja Sama Pengadaan Vaksin Terjangkau

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sekaligus Ketua  Pelaksana Komite Penanganan dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Erick Thohir mengatakan  Indonesia akan mendapat 30 juta dosis vaksin covid-19 pada akhir tahun 2020 dan 300 juta dosis untuk 2021.

Erick menuturkan vaksin tersebut berasal dari hasil kerja sama beberapa BUMN farmasi dengan lembaga dan instansi farmasi mancanegara, seperti PT Bio Farma (Persero) dengan Sinovac Biotech yang berasal dari Tiongkok.

Dia menuturkan, Sinovac sendiri telah berkomitmen menyediakan 20 juta dosis vaksin pada akhir tahun ini, apabila proses uji klinis tahap 3 berjalan lancar. Sedangkan untuk tahun depan, akan diproduksi hingga 250 juta dosis untuk Indonesia.

Selain itu, Erick juga menyampaikan Kimia Farma juga telah menggandeng perusahaan asal Uni Emirat Arab, Grup 42 (G42) dan akan memperoleh 10 juta dosis vaksin pada akhir 2020. Kemudian, ditambah lagi sebanyak 50 juta dosis yang akan diterima Indonesia pada akhir kuartal I-2021.

"InsyaAllah, akhir tahun ini ada 30 juta (vaksin) dan tahun depan ada 300 juta. Tetapi sebagai catatan, dari total kita dapatkan 330 juta mungkin 340 juta," tutur Erick. (OL-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Baharman
Berita Lainnya