Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
DIREKTUR Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Wikan Sakarinto mengatakan konsep "ijon" siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) selaras dengan kebijakan "pernikahan massal" vokasi dan dunia industri dan dunia kerja (IDUKA)
"Sistem ijon merupakan perwujudan konsep cerdas dan taktis yang merangkum minimal empat strategi dasar 'pernikahan massal' yang diharmonisasikan dengan pemaknaan kearifan lokal yang mudah dipahami dan dicerna oleh seluruh pihak dan pemangku kepentingan," ujar Wikan dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (14/9).
Wikan mengapresiasi kerja sama pemerintah provinsi Jawa Tengah dengan Kawasan Industri Kendal (KIK) yang di dalamnya termasuk pengembangan sistem "ijon" siswa SMK.
"Kami menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya bagi seluruh pimpinan pemerintah provinsi yang turut mempercepat implementasi tuntas kebijakan dan gerakan 'pernikahan massal; dunia pendidikan dengan dunia industri serta dunia kerja (IDUKA), yang digalakkan kembali, termasuk oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi," tambah dia.
Baca juga : AFT Godok Guru Masa Depan
Dia menambahkan sistem "ijon" yang didorong agar terwujud di KIK sangat selaras dengan beberapa strategi dasar "pernikahan massal" yang dilakukan bersama oleh satuan pendidikan vokasi dengan IDUKA, yaitu sinkronisasi kurikulum, menghadirkan guru atau tamu dari kalangan industri minimal 50 jam per prodi dalam setiap semesternya, program magang atau prakerin minimal satu semester di IDUKA, serta uji kompetensi atau sertifikasi kompetensi bagi seluruh lulusan vokasi, dan bagi guru dan dosen vokasi.
Wikan berharap sinergi semua pemangku kepentingan akan mempercepat dampak positif dan signifikan sehingga dapat melahirkan lulusan vokasi yang kompeten dan unggul.
"Lulusan yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan IDUKA, yang akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan bangsa," tuturnya/
Wikan menambahkan "pernikahan massal" akan menguntungkan seluruh pihak, khususnya pihak IDUKA, serta masa depan dan karir lulusan di dunia kerja. (Ant/OL-7)
Sebuah lembaga vokasi perfilman, B Film School, berkomitmen melahirkan banyak sumber daya manusia (SDM) di bidang industri perfilman.
Dengan adanya pertumbuhan industri di Jawa Tengah, peluang kerja secara otomatis menjadi sangat banyak.
DUKUNGAN penuh peningkatan kualitas sekolah vokasi untuk melahirkan sumber daya manusia (SDM) yang terampil sangat diperlukan sebagai bagian dari upaya menekan angka pengangguran.
Program ini diharapkan mempersiapkan mahasiswa siap kerja dan diterima oleh industri.
Perkembangan ekonomi digital nasional, khususnya di sektor jasa keuangan, perlu diimbangi dengan peningkatan pengetahuan dan kemampuan talenta-talenta digital yang terlibat di dalamnya.
Rendahnya jumlah mahasiswa vokasi di Indonesia merupakan tantangan yang harus segera dijawab.
Penulisan sejarah pun perlu melakukan analisis dan ditulis dengan kritis dan pemikiran yang terbuka.
Suap dan gratifikasi di sektor pendidikan biasanya terjadi karena adanya orang tua murid memaksakan anaknya masuk sekolah tertentu.
Harli menegaskan Kejagung belum menentukan tersangka dalam kasus ini. Perkaranya masih menggunakan surat perintah penyidikan (sprindik) umum.
Program SMK PK yang diinisiasi Kemendikbud bertujuan meningkatkan kualitas dan kompetensi lulusan SMK, melalui kemitraan dengan dunia usaha dan industri (DUDI).
Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin mengatakan ada sebanyak 260 orang calon peserta digugurkan pada pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2024, tingkat SMA
Tahun 2023 menjadi titik puncak kebangkitan perfilman Indonesia. Hal ini ditandai dengan 50 judul film Indonesia yang berhasil melenggang ke 24 festival film internasional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved