Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Pertama di Indonesia, UI Hadirkan S3 Kajian Stratejik dan Global

Mediaindonesia.com
13/9/2020 08:27
Pertama di Indonesia, UI Hadirkan S3 Kajian Stratejik dan Global
Peluncuran virtual Program Studi Kajian Stratejik dan Global pada Program Doktor (S3) Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG UI)(Dok: UI)

UNIVERSITAS Indonesia (UI) membuka Program Studi Kajian Stratejik dan Global pada Program Doktor (S3) Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG UI). Program ini menjadi yang pertama dan satu-satunya di Indonesia dalam bidang Kajian Stratejik dan Global.

Menteri Riset dan Teknologi RI/Kepala BRIN Prof. Bambang P.S Brodjonegoro hadir dalam acara peluncuran yang dilakukan secara virtual pada Kamis (10/9).

Rektor UI Prof. Ari Kuncoro yang diwakili oleh Sekretaris Universitas Indonesia dr. Agustin Kusumayati meresmikan pembukaan Program S3 SKSG UI. Acara ini juga dihadiri oleh Direktur SKSG UI Athor Subroto dan Wakil Direktur SKSG UI Abdul Muta'ali. Pembukaan Program Studi Doktor SKSG UI didasarkan atas Surat Keputusan Rektor UI Nomor 616/SK/R/UI/2020 tentang Izin Pembukaan Program Studi Kajian Stratejik dan Global pada Program Doktor SKSG UI. Pendaftaran mahasiswa Program Doktor KSG telah dibuka untuk mahasiswa baru di semester gasal tahun akademik 2020/2021.

Menristek mengatakan pendekatan multidisiplin yang melibatkan berbagai aktor triple helix sangat dibutuhkan dalam pemulihan ekonomi dan masyarakat.

"Dalam kaitannya pada kajian stratejik dan global, yang merupakan sebuah kajian berbasis pendekatan multidisiplin, diharapkan mampu mencetak SDM unggul yang mampu berinteraksi dengan kalangan di dunia industri," kata Menristek Bambang.

Baca juga: UI Jadi Perguruan Tinggi Terbaik di Indonesia Versi THE

Ia pun menyebutkan pandemi covid-19 menuntut Indonesia untuk menjalankan less contact economy dan berbagai program percepatan penanganan pandemi covid-19. Hyperconnectivity antarmanusia kini terhambat sebagai bentuk social distancing, maka kegiatan ekonomi konvensional dapat diganti dengan pemanfaatan ICT.

"Pun kegiatan riset dan inovasi nasional tidak boleh terhenti. Dukungan triple helix juga sangat diperlukan untuk menciptakan ekosistem inovasi untuk mendorong ide inovatif yang siap dikomersialisasikan,” imbuhnya.

Sementara itu, mewakili Rektor UI, Agustin memaparkan pembukaan program doktoral ini ditujukan untuk menghasilkan tenaga ahli di Indonesia yang memiliki keahlian dan kemampuan dalam bidang kajian stratejik dan global. Kajian Global, setidaknya sejak paruh akhir abad ke-20, menunjukkan kecenderungan pesat di berbagai universitas kelas dunia.

"Bidang ini tampak rajin mengangkat serta mengkaji secara mendalam dan intensif masalah-masalah besar di dunia, terutama dalam bidang politik global, gender, agama, ekonomi, bisnis, kejahatan transnasional, lingkungan, diplomasi, dan kebudayaan global. Bahkan tak jarang terjadi titik singgung yang sulit dihindari. Maka permasalahan tersebut yang ditekuni dalam Kajian Stratejik dan Kajian Global,” tuturnya.

Senada, Athor Subroto mengatakan hadirnya program doktoral di SKSG UI merupakan bentuk komitmen dalam mengembangkan keilmuan dan riset pada bidang kajian stratejik dan global. Di berbagai negara, kajian stratejik terpusat pada isu peace and conflict studies, national security studies, leadership and governance. Studi-studi tersebut mempunyai keterhubungan dengan politik internasional, geostrategi, diplomasi, ekonomi, dan kekuatan militer.

"Ruang lingkup studi ini juga mencakup studi tentang peran intelijen, peran kepolisian, tata kelola pemerintahan, dan kerja sama internasional dalam kerangka kepentingan keamanan dan ketahanan nasional,” ungkap Athor.

Bersamaan dengan kegiatan peluncuran S3 SKSG UI, dilakukan pula Pengenalan Sistem Akademik bagi mahasiswa baru Program Doktor KSG, serta Seminar bertajuk “Peran Pendekatan Multidisiplin Dalam Isu Stratejik Global Di Era New Normal” dengan menghadirkan narasumber Guru Besar FHUI serta Pakar Hukum Internasional UI, Prof. Hikmahanto Juwana dan Executive Director of UCSI University Malaysia Norani Binti Abu Bakar, yang merupakan salah satu universitas mitra SKSG UI. 

Program Doktor ini merupakan program lanjutan dari Program Studi Magister (S2) SKSG UI. Program Studi Magister SKSG UI terdiri atas Program Studi Kajian Ketahanan Nasional, Kajian Wilayah Amerika,  Kajian Gender, Kajian Wilayah Jepang, Kajian Ilmu Kepolisian, Kajian Pengembangan Perkotaan, Kajian Wilayah Timur Tengah dan Islam, Kajian Wilayah Eropa, dan Kajian Terorisme.(RO/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya