Headline

Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan

Fokus

Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah

Menciptakan Nilai Ekonomi bagi Sampah Plastik

Mediaindonesia.com
12/9/2020 10:35
Menciptakan Nilai Ekonomi bagi Sampah Plastik
(Antara)

PEMANFAATAN sampah nonorganik seperti plastik dan botol plastik bekas bukan hanya dilakukan oleh Industri daur ulang berskala besar semata. Nyatanya, sampah tersebut pun bisa menghasilkan nilai ekonomi di tangan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

Salah satunya adalah para pengurus Bank Sampah Migunani Asri Madani (BS MAM) di Perumahan Griya Serpong Asri RW 05, Desa Suradita, Kecamatan Cisauk, Tangerang, Banten. Mereka mengubah sampah yang tak bernilai menjadi kumulasi ekonomi sejak dibuang warga.

Sebuah upaya yang tidak hanya menggerakkan ekonomi warga, tetapi juga punya peranan untuk membuat plastik agar tidak berakhir menjadi sampah. Karena sebetulnya plastik, apalagi jenis polyethylene terephthalate atau PET dapat didaur ulang berkali-kali menjadi barang-barang yang berguna bagi kehidupan.

Istiningsih Rahayu, salah satu pengurus Bank Sampah MAM mengatakan, aktivitas mengumpulkan dan menimbang sampah dilakukan sebanyak dua kali dalam sebulan. Biasanya, sampah non-organik bisa langsung dijual pada pengepul.

“Sebagian kami langsung jual ke pengepul, ada yang dijadikan hiasan daur ulang seperti plastik, botol plastik dan galon,” kata Isti saat dihubungi, Jumat (4/9).

Isti mengatakan, di Bank Sampah Migunani ini tiap penimbangan ada lima pos bersiaga tersebar di RW 05, Desa Suradita. Biasanya, penimbangan dilakukan pada Kamis minggu kedua dan keempat. Volume sampah yang dikumpulkan pun beragam. Mulai dari 1,5-2,5 ton per bulan.

“Ada sekitar 33 jenis sampah yang dijual ke pengepul, harganya pun bervariasi, tergantung jenisnya,” kata dia.

Selain dijual langsung ke pengepul, kata Isti, beberapa jenis sampah dijadikan kerajinan tangan. Misalnya seperti plastik yang dijadikan kerajinan tas hingga kantong belanja, bungkus kopi yang dijadikan tas hingga dompet, botol plastik yang dijadikan barang seperti vas bunga,
pot bunga hidup, tempat pensil, bunga-bunga, aquarium dari galon, kursi dan meja.

“Hasil kerajinan tangan ini pun biasanya dijual lewat pameran, atau media sosial seperti facebook,” lanjut dia.

Selain Isti, warga RW 03, Kelurahan Semper, Cilincing, Jakarta Utara kompak membuat tanaman hydroponik dengan memanfaatkan galon PET sebegai media tanamnya.

Kepala Asrama Lingkungan Hidup Unit Semper, Muhammad Yusuf mengatakan,
program ini sudah berjalan sekitar dua bulan lalu. Nyatanya hasil limbah bekas kemasan air minum ini bisa dijadikan media tanam. “Semua antusias, apalagi kami sedang menggalakan urban farming di sini juga,” singkat dia. (Gan/S1-25)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya