Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
PRESIDEN Joko Widodo meminta pengujian covid-19 merata di seluruh provinsi. Ia pun memerintahkan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto membuat perencanaan terkait pengujian covid-19.
"Kemenkes saya minta buat desain perencanaan yang betul-betul baik. Jangan sampai yang saya lihat ada provinsi yang sudah melakukan testing tinggi sekali dan ada provinsi yang testingnya masih rendah sekali," kata Jokowi dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (7/9).
Jokowi ingin desain perencanaan testing betul-betul komprehensif. Begitu juga dengan jumlah reagen.
"Reagen harus terdistribusi pada semua provinsi. Perencanaan itu kita perlukan sehingga kelihatan nanti, kasus-kasus positif ini berada di wilayah atau provinsi yang mana," imbuh dia.
Baca juga: Jokowi Ingatkan Potensi Kluster Covid-19 dari Pilkada
Selain itu, pria kelahiran Solo ini meminta laboratorium ada di setiap provinsi. Menurutnya, jejaring laboratorium penting dalam memeriksa spesimen secara masif.
"Strategi jejaring laboratorium ini penting. Jadi bukan berdasarkan wilayah administrasi tapi sekali lagi desain perencanaan harus betul-betul ada dan disiapkan," ujar dia.
Sebelumnya, Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebut pemeriksaan spesimen di Indonesia masih sekitar 35%. Jumlah ini masih jauh dari standar Badan Kesehatan Dunia (WHO) yakni 1:1000 orang per minggu.
Dengan jumlah penduduk Indonesia yang sekitar 260 juta penduduk, maka pemeriksaan spesimen adalah 267.700 orang per minggu. Sementara pemeriksaan spesimen hingga saat ini baru 95.463 orang per minggu.
Wiku mengakui jumlah pemeriksaan spesimen masih jauh dari standar WHO. Namun bila dirinci per provinsi, hanya DKI Jakarta yang telah melampaui standar WHo dengan pemeriksaan 21.461 spesimen penduduk per 1 juta penduduk.
Jumlah ini bahkan melampaui Jepang, yang hanya 3.484 spesimen per 1 juta penduduk. Wiku pun meminta meminta Jawa Timur dan Jawa Tengah mencontoh DKI Jakarta.
Jawa Barat dan Sulawesi Selatan pun diminta meniru DKI Jakarta dalam pemeriksaan spesimen. Sebab, Jatim, Jateng, Jabar, dan Sulsel masuk dalam kategori provinsi dengan jumlah covid-19 terbanyak. (OL-1)
Vaksin penguat atau booster Covid-19 masih diperlukan karena virus dapat bertahan selama 50-100 tahun dalam tubuh hewan.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini mencatatkan jumlah kasus covid-19 secara global mengalami peningkatan 52% dari periode 20 November hingga 17 Desember 2023.
PJ Bupati Majalengka Dedi Supandi meminta masyarakat untuk mewaspadai penyebaran Covid-19. Pengetatan protokol kesehatan (prokes) menjadi keharusan.
PEMERINTAH Palu, Sulawesi Tengah, mengimbau warga tetap waspada dan selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan menyusul dua kasus positif covid-19 ditemukan di kota itu.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan jenis virus covid-19 varian JN.1 sebagai VOI atau 'varian yang menarik'.
DINAS Kesehatan (Dinkes) Batam mengonfirmasi bahwa telah terdapat 9 kasus baru terpapar Covid-19 di kota tersebut,
PASCAPANDEMI, penggunaan masker saat ini mungkin sudah tidak menjadi kewajiban. Namun demikian, penggunaan masker nyatanya menjadi salah satu benda penting untuk melindungi diri.
Pengurus IDI, Iqbal Mochtar menilai bahwa kekhawatiran masyarakat terhadap vaksin berbasis Messenger Ribonucleic Acid (mRNA) untuk covid-19 merupakan hal yang wajar.
Teknologi vaksin mRNA, yang pernah menyelamatkan dunia dari pandemi covid-19, kini menghadapi ancaman.
Menteri Kesahatan AS Robert F. Kennedy Jr. membuat gebrakan besar dengan mencabut kontrak dan membatalkan pendanaan proyek vaksin berbasis teknologi mRNA, termasuk untuk covid-19.
PEMERINTAH Amerika Serikat membekukan dana sebesar 500 juta dolar AS yang dialokasikan untuk proyek vaksin mRNA produksi produsen bioteknologi CureVac dan mitranya, Ginkgo Bioworks.
Stratus (XFG), varian COVID-19 baru yang kini dominan di Indonesia, masuk daftar VOM WHO. Simak 5 hal penting menurut Prof. Tjandra Yoga Aditama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved