Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Pemberian ASI Ekslusif Pasti Tingkatkan Imunitas Bayi

Atikah Ishmah Winahyu
27/8/2020 17:50
Pemberian ASI Ekslusif Pasti Tingkatkan Imunitas Bayi
Ilustrasi(Antara)

PROSES kelahiran bayi, bisa dilakukan normal dan atau atas dasar indikasi medis, salah satunya melalui persalinan caesar. Berdasarkan data Riskesdas 2018, prevalensi tindakan persalinan caesar di Indonesia mencapai 17,6 persen.

Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Konsultan Fetomaternal Ali Sungkar mengatakan, setiap ibu memiliki kondisi yang berbeda.

“Dalam banyak kasus, operasi caesar adalah prosedur yang menyelamatkan jiwa dan bisa jadi pilihan tepat untuk seorang ibu dan anaknya,” kata Ali dalam seminar digital Optimalkan Imunitas Anak Kelahiran Caesar dengan Mikrobiota Sehat, Kamis (27/8).

Ali menjelaskan, faktor medis seperti paritas, panggul yang sempit, ketuban pecah dini, pre-eklamsia, janin terlalu besar, kelainan letak janin, dan janin kembar, serta faktor non medis seperti kondisi psikis ibu bisa meningkatkan risiko melahirkan secara caesar. Keputusan tindakan persalinan caesar harus melalui prosedur medis, mulai dari informed consent dan pemberian edukasi mengenai manfaat dan risiko operasi caesar karena metode caesar pada persalinan dapat menimbulkan konsekuensi kesehatan jangka pendek maupun jangka panjang.

Dia mengungkapkan, orang tua yang memiliki potensi kelahiran caesar biasanya sudah mempersiapkan berbagai hal untuk kesehatan ibu dan anak. Namun, belum banyak yang mengetahui bahwa proses persalinan caesar dapat memengaruhi imunitas anak. Sebab, jalur lahir dapat memengaruhi kolonisasi bakteri dan mikrobiota saluran cerna yang penting untuk perkembangan imunitas anak.

Baca Juga: Donor ASI tidak Boleh Sembarangan

“Metode persalinan dapat menentukan jenis mikrobiota yang nantinya akan menghuni usus anak. Anak yang lahir secara pervaginam akan dikolonisasi oleh bakteri vagina dan feses Ibu, termasuk Lactobacillus dan Bifidobacterium. Sedangkan anak yang lahir secara caesar, proses kolonisasi mikrobiotanya terpengaruh faktor eksternal sehingga terjadi ketidakseimbangan mikrobiota usus,” ungkapnya.

Lebih lanjut Ali menuturkan, kolonisasi mikrobiota usus merupakan hal yang krusial dalam menjaga kesehatan bayi. Paparan pertama dengan komunitas mikrobiota maternal (vagina, feses, ASI, mulut dan kulit) akan menentukan kematangan usus, perkembangan metabolik dan imunologi serta konsekuensi status kesehatan jangka pendek dan jangka panjang.

Dalam kesempatan yang sama, Dokter Spesialis Anak Konsultan Gastro Hepatologi Moh Juffrie menjelaskan, kelahiran merupakan titik yang menentukan sistem kekebalan tubuh untuk kehidupan di masa depan.

“Mikrobiota saluran cerna mengandung jutaan mikroba yang dianggap penting untuk mengembangkan sistem imunitas tubuh. Sementara itu, pada persalinan caesar terjadi ketidakseimbangan mikrobiota dalam sistem gastrointestinal yang memicu risiko terjadinya gangguan imunitas, termasuk alergi terhadap makanan,” ungkapnya.

Pemberian ASI Eksklusif

Menurut Juffrie, anak yang lahir melalui persalinan caesar berisiko terkena penyakit asma, alergi makanana, obesitas, radang usus, hingga diabetes mellitus tipe 1. Berdasarkan penelitian, anak yang lahir secara caesar butuh waktu enam bulan untuk mencapai mikrobiota usus yang serupa dengan anak lahir normal, sehingga anak lahir caesar memiliki risiko lebih tinggi terhadap berbagai gangguan sistem imunitas.

Oleh sebab itu, pemberian ASI eksklusif merupakan cara terbaik untuk mendukung perkembangan mikrobiota sehat guna memperkuat sistem imunitas. Di dalam ASI terdapat berbagai macam nutrisi untuk mengembalikan keseimbangan mikrobiota sehat seperti probiotik dan prebiotik.

“Awal kehidupan hingga usia 3 tahun merupakan jangka waktu penting pada anak untuk mengembalikan profil mikrobiota menjadi seimbang. Hal yang bisa dilakukan adalah dengan pemberian ASI eksklusif, karena ASI mengandung lebih dari 200 spesies mikroorganisme yang dikenal sebagai probiotik dan human milk oligosaccharides atau yang dikenal sebagai prebiotik,” jelasnya.

Dia menuturkan, kombinasi probiotik dan prebiotik yang bekerja sinergis dan memberikan efek, atau yang dikenal juga dengan Sinbiotik, dapat membantu mempercepat kolonisasi bakteri baik dan meningkatkan jumlah bakteri baik seperti Bifidobacterium pada bayi yang lahir secara caesar. Hal ini dapat membantu meningkatkan sistem imun selama dua tahun pertama kehidupan serta menurunkan risiko anak mengidap penyakit alergi. (OL-13)

Baca Juga: Kesadaran Memberikan ASI Eksklusif pada Bayi Masih Rendah



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya