Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
BANYAK upaya telah diusahakan berbagai pihak guna mengatasi penyebaran covid-19 serta penyembuhan pasien-pasien terjangkit. Salah satu upaya nyata yang kini telah menghasilkan lebih dari 61 inovasi terkait penanganan covid-19 adalah dibentukya konsorium guna melakukan berbagai riset terkait penyakit itu dari sisi pencegahan terhadap virus dan pengobatan bagi para pasien yang sudah berjalan selama empat bulan terakhir.
Hingga saat ini, menurut Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 Kemenristek/BRIN Prof Ghufron Mukti, belum ada satu pun obat spesifik yang bisa diklaim sebagai obat penyembuh Virus SARS-CoV-2, termasuk imunomodulator yang sedang dikembangkan konsorium.
Pernyataan tersebut didukung Anggota Komite Nasional Penilai Obat Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Dr Anwar Santoso. Dia menegaskan, sampai saat ini, belum ada pernyataan resmi terkait adanya obat spesifik yang efektif serta aman untuk covid-19.
Baca juga: Berpacu Uji Vaksin Covid-19
“Saya setuju dengan pendapat Gufron bahwa sampai sekarang belum ada satu statement yang menyatakan bahwa ini ada obat yang manjur dan aman untuk covid-19. Semuanya dalam masih dalam fase uji klinik,” kata Anwar dari kantor Graha BNPB, Selasa (18/8).
Bahkan, menurut Anwar, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang bertindak sebagai koordinator kesehatan umum internasional, pun tidak mengeluarkan satu statement resmi mengenai obat yang direkomendasikan untuk dipakai atau aman tapi masih dalam status uji klinik.
Terkait banyaknya pernyataan yang tersebar di masyarakat luas mengenai berbagai obat herbal yang dianggap mumpuni dalam penyembuhan covid-19, menurut Anwar, obat herbal tersebut tetap memerlukan uji klinis sehingga aman dikonsumsi masyarakat dan dapat memberikan nilai saintifik serta nilai sosial yang terjamin.
Sementara itu, Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, dr Agus Dwi Santoso, mengaku di Indonesia, pengobatan terhadap pasien covid-19 disesuaikan dengan severity yang dimulai dari tanpa gejala, gejala ringan, gejala sedang, pneumonia berat, sampai kemudian kritis.
Hal tersebut karena masing-masing severity memiliki pilihan obat apa saja yang diberikan berdasarkan konsensus dan kesepakatan dari para profesi.
Ia menjelaskan, untuk pasien tanpa gejala cukup dengan hanya minum vitamin. Hal itu berbeda untuk pasien dengan gejala. Adapun pasien yang memiliki gejala ringan, sedang, dan berat sebenarnya dari perhimpunan itu sudah mengeluarkan panduan.
“Di dalam paduan itu ada pilihan-pilihan, yaitu ada pilihan 1, 2, 3, dan 4. Di situ bisa diberikan kombinasi dari azitromisin atau levo, hidroksikloroquin dengan kloroquin oseltamivir dan vitamin. Atau pilihan kedua azitromicin levodoxacin diberikan kloroquin hidroksiklorokuin favipiravir ditambah vitamin. Atau, pilihan yang ketiga ya, Azitromisin levo,hidroksiklorokuin atau klorokuin, lopinavir, ritonavir, vitamin. Sedangkan pilihan yang keempat saat ini tidak ada. Karena kita tidak tersedia remdesivir,” jelas Agus.
Agus memaparkan terdapat tambahan obat untuk kasus-kasus berat dan kritis. Ada pun obat-obat tersebut di antaranya adalah dexamethasone dan antikoagulan yang diberikan sesuai dengan assessment.
Sebagai penutup, Kepala Pusat Kesehatan TNI, Mayjen TNI Tugas Ratmono, mengimbau masyarakat untuk tetap menggunakan obat-obat aman yang tentunya sudah direkomendasikan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawasan Obat dan Makanan.
“Ya, saya kira ini yang harus jadi catatan, masyarakat harus menggunakan semua obat-obat yang aman sebenarnya. Tentunya, obat-obat yang beredar, katakanlah itu sudah ada izin edar, dan kalau obat-obat yang belum, tentunya ini tidak dalam kontek rekomendasi, baik itu oleh Kemenkes, maupun dari Badan POM,” pungkas Tugas Ratmono. (OL-1)
Vaksin penguat atau booster Covid-19 masih diperlukan karena virus dapat bertahan selama 50-100 tahun dalam tubuh hewan.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini mencatatkan jumlah kasus covid-19 secara global mengalami peningkatan 52% dari periode 20 November hingga 17 Desember 2023.
PJ Bupati Majalengka Dedi Supandi meminta masyarakat untuk mewaspadai penyebaran Covid-19. Pengetatan protokol kesehatan (prokes) menjadi keharusan.
PEMERINTAH Palu, Sulawesi Tengah, mengimbau warga tetap waspada dan selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan menyusul dua kasus positif covid-19 ditemukan di kota itu.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan jenis virus covid-19 varian JN.1 sebagai VOI atau 'varian yang menarik'.
DINAS Kesehatan (Dinkes) Batam mengonfirmasi bahwa telah terdapat 9 kasus baru terpapar Covid-19 di kota tersebut,
PASCAPANDEMI, penggunaan masker saat ini mungkin sudah tidak menjadi kewajiban. Namun demikian, penggunaan masker nyatanya menjadi salah satu benda penting untuk melindungi diri.
Pengurus IDI, Iqbal Mochtar menilai bahwa kekhawatiran masyarakat terhadap vaksin berbasis Messenger Ribonucleic Acid (mRNA) untuk covid-19 merupakan hal yang wajar.
Teknologi vaksin mRNA, yang pernah menyelamatkan dunia dari pandemi covid-19, kini menghadapi ancaman.
Menteri Kesahatan AS Robert F. Kennedy Jr. membuat gebrakan besar dengan mencabut kontrak dan membatalkan pendanaan proyek vaksin berbasis teknologi mRNA, termasuk untuk covid-19.
PEMERINTAH Amerika Serikat membekukan dana sebesar 500 juta dolar AS yang dialokasikan untuk proyek vaksin mRNA produksi produsen bioteknologi CureVac dan mitranya, Ginkgo Bioworks.
Stratus (XFG), varian COVID-19 baru yang kini dominan di Indonesia, masuk daftar VOM WHO. Simak 5 hal penting menurut Prof. Tjandra Yoga Aditama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved