Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Masyarakat Harus Bersatu Lawan Pandemi Covid-19

Dhika Kusuma Winata
18/8/2020 23:33
Masyarakat Harus Bersatu Lawan Pandemi Covid-19
Gerakan masyarakat untuk bersatu melawan Covid-19(Antara/Muhamamd Adimaja)

MOMENTUM peringatan HUT ke-75 Indonesia dinilai menjadi waktu yang tepat untuk menyatukan bangsa melawan wabah virus korona. Seluruh elemen masyarakat diminta agar terus kompak melawan pandemi covid-19 dengan mengubah pola hidup sehat.

Hal itu diungkapkan Sekretaris Jenderal Palang Merah Indonesia (PMI) Sudirman Said menanggapi situasi terkini terkait wabah virus korona.

"Menghadapi wabah covid-19, bukan sendiri-sendiri, tetapi harus bersatu. Maka tepat rasanya menjadikan momentum 17 Agustus untuk menyatukan berbagai potensi," ungkap Sudirman dalam keterangannya, Selasa (18/8).

PMI mengingatkan agar masyarakat tidak lengah dalam menghadapi pandemi yang hingga kini belum bisa dipastikan kapan akan berakhir. Semua kalangan pun saat ini berupaya mencari cara melawan pandemi, termasuk mengupayakan obat dan dan vaksin.

"Apalagi setiap negara sama-sama berjuang melawan pandemi covid-19 dan Indonesia harus menunjukkan jati dirinya. Menjadi bangsa merdeka adalah jalan menuju bangsa yang cerdas, yang sehat, yang sejahtera dan dihormati warga dunia," imbuh Sudirman.

Baca juga : BPOM Pastikan Belum Ada Izin Edar untuk Obat Covid-19

Sementara itu, sosiolog Imam Prasodjo menyebutkan pandemi korona saat ini menjadi tantangan yang belum pernah terjadi dalam sejarah Indonesia. Menurutnya, upaya membangun solidaritas dalam menghadapi masa sulit seperti ini amat penting.

"Masyarakat saling menghadapi musuh (yang sama) dan menghadapi kondisi ini harus bergantung dengan sesama. Kalau kita tidak hati-hati kita akan menghadapi kesengsaraan," imbuhnya.

Ia pun mengingatkan masyarakat agar jangan menyepelekan wabah korona. Satu-satunya cara yang harus dilakukan masyarakat untuk mencegah dan melindungi diri ialah perubahan perilaku.

"Harusnya ada banyak tokoh mengimbau dan mengingatkan, kita sekarang menghadapi sebuah krisis yang tidak terjadi dalam sejarah. Perlu ada sebuah pola baru kehidupan karena wabah ini menjadi tantangan terbesar di abad ini," ucapnya. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya