Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
KEMENTERIAN Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah membentuk Relawan Covid-19 Nasional (RECON) yang beranggotakan 15 ribu mahasiswa. Untuk memaksimalkan dampak RECON bagi masyarakat, Kemendikbud meluncurkan Gerakan 31 Hari Tantangan Siap Adaptasi.
Berlangsung pada 1-31 Agustus 2020, gerakan ini fokus pada komunikasi, informasi dan edukasi terhadap masyarakat. Khususnya, terkait aksi preventif dan promotif dengan adaptasi kebiasaan baru.
Baca juga: Kasus Positif Covid-19 Bertambah 1.693 dan Sembuh 1.474 Orang
“Gerakan ini fokus pada pengakaran promotif dan preventif. Ini untuk menggerakkan adaptasi kebiasaan baru pada masyarakat. Terutama menyampaikan pesan bahwa harus pakai masker, jaga jarak dan sering cuci tangan,” ujar Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemendikbud, Aries Junaedi, dalam diskusi virtual, Selasa (11/8).
Aries menyebut program ini disusun dan terjadwal dengan baik. Dia berharap program ini dapat mengedukasi masyarakat secara maksimal. Kemudian, pada akhirnya menekan laju penyebaran covid-19.
Koordinator Gerakan Siap Adaptasi RECON, Hashfi Khairuddin, mengungkapkan, para relawan mendapat respons yang beragam dari masyarakat. Ada masyarakat yang memberikan respons positif terhadap kegiatan relawan. Namun, tidak sedikit yang enggan menjalankan adaptasi kebiasaan baru.
Baca juga: Presiden Saksikan Penyuntikan Perdana Uji Klinis Vaksin Covid-19
“Memang ada yang sulit untuk menerima. Masih menganggap covid-19 ini sebuah konspirasi, atau menganggap covid-19 sebuah hal yang tidak benar. Jadi, ini menjadi tantangan tersendiri bagi relawan,” pungkas Hashfi.
Namun, Hashfi optimistis melalui Gerakan 31 Hari Tantangan Siap Adaptasi, semakin banyak masyarakat yang bersedia menerapkan kebiasaan baru untuk mencegah penularan covid-19.
Selain melakukan edukasi di lapangan, seperti mendatangi kantor, tempat kebugaran, pasar hingga pertokoan, para relawan juga memanfaatkan jejaring media sosial. Tujuannya, menggencarkan komunikasi, informasi dan edukasi terkait covid-19.(OL-11)
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Masyarakat harus selalu waspada serta selalu menjaga pola hidup sehat bersih (PHBS).
Fenomena FOMOP tak lepas kaitannya dengan perkembangan teknologi, termasuk gawai. Hal ini tentu akan merenggangkan hubungan antar sesama dan menimbulkan kesenjangan sosial.
Untuk mencegah kegagalan resolusi seperti tahun-tahun sebelumnya, coba ikuti beberapa langkah ini.
Pada masa transisi dari pandemi ke endemi dan seterusnya, seharusnya tidak membuat masyarakat meninggalkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
Dengan demikian masyarakat perlu beradaptasi dalam norma baru seperti menggunakan masker dan kebiasaan mencuci tangan
SEKTOR perikanan saat ini tengah menghadapi situasi sulit.
RELATIF terkendalinya penyebaran Covid-19 di tanah air saat ini bukti dari kesungguhan anak bangsa yang mau belajar dari pengalaman penanganan Covid-19 sebelumnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved