Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Survei Ungkap 52,9% Ibu Milenial Alami Tekanan Saat Memberi ASI

Eni Kartinah
10/8/2020 20:15
Survei Ungkap 52,9% Ibu Milenial Alami Tekanan Saat Memberi ASI
Sebanyak 52,9% para ibu milenial mengaku mengalami tekanan mental saat memberikan ASI.(Ist/Ilustrasi)

SALAH satu periode penting dalam perjalanan seorang ibu adalah pemberian air susu ibu (ASI). ASI adalah makanan terbaik untuk bayi dan diberikan secara eksklusif sampai usia 6 bulan.

Meskipun menyusui adalah proses alami, tetapi prosesnya tidak selalu mudah. Survei yang dilakukan aplikasi Teman Bumil menunjukkan, memberikan ASI menjadi hal yang menantang bagi para ibu, terutama yang baru pertama kali melakukannya.

Dalam survei bertajuk 'Kebiasaan Menyusui Ibu Milenial' yang diadakan Teman Bumil pada 24 Juli hingga 4 Agustus 2020, ada 2.211 responden yang berpartisipasi.

Sebanyak 52,9% mengaku mengalami tekanan mental saat memberikan ASI. Lebih banyak daripada yang mengalami tekanan fisik seperti kelelahan karena harus begadang merawat bayi newborn.

Tekanan mental yang dimaksud di antaranya, khawatir ASI kurang, tekanan dari orang sekitar, dan tidak percaya diri bisa memberikan ASI. Adapun masalah menyusui yang paling sering dialami adalah puting lecet (65%) dan produksi ASI berkurang (47,4%).

Karena semua masalah ini, hampir semua ibu milenial dalam survei (98,7%) mengakui membutuhkan dukungan dari orang terdekat, yakni suami, keluarga, dan lingkungan kerja. Tanpa dukungan, mustahil mereka bisa sukses meng-ASI-hi atau mengASIhi.

Teman Bumil sangat mendukung proses mengASIhi ini. Bentuk dukungan Teman Bumil untuk ibu milenial yang tengah memberikan ASI antara lain dengan mengadakan konsultasi dengan pakar laktasi, mengadakan kelas online tentang ASI, hingga menyediakan informasi dalam bentuk artikel dan video tentang menyusui.

Tema tersebut sesuai dengan Pekan ASI Dunia yang jatuh pada pekan pertama Agustus. Tema dari Pekan ASI Dunia 2020 adalah “Support breastfeeding for a healthier planet”.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menyusui adalah awal terbaik bagi setiap anak dalam memulai kehidupannya. ASI tidak hanya memberikan manfaat kesehatan, nutrisi dan emosional untuk anak-anak dan Mums, tetapi menjadi bagian dari sistem pangan berkelanjutan.

Dalam kelas online tentang ASI, Senin (10/8), dr. Ameetha Drupadi, pakar laktasi menjelaskan bahwa untuk sukses mengASIhi, para Mums (para ibuharus mulai mencari informasi dan pengetahuan mengenai ASI sejak usia kehamilan 28 minggu.

Dengan mencari informasi, setidaknya Mums tahu pentingnya ASI dan menyusui, manfaat menyusui bagi ibu dan bayi, cara dan teknik menyusui yang benar, hingga cara melakukan IMD saat persalinan.

“Informasi bisa diperoleh melalui konsultasi ke klinik laktasi dan dokter laktasi, atau mencari informasi seputar menyusui di aplikasi Teman Bumil,” jelas dr. Ameetha.

Dengan memberikan ASI, artinya membantu menyelamatkan bumi dari kerusakan lingkungan yang lebih berat. “Dengan menyusui, Mums dapat menekan jumlah limbah kemasan yang mencemari bumi. Jadi teruslah semangat menyusui!” jelas dr. Ameetha.

Product Manager Teman Bumil, Stephanie Rengkung, menambahkan, “ASI merupakan salah satu hadiah paling bermakna yang Mums bisa berikan kepada buah hati. Namun, memberikan ASI kadang kala penuh tantangan. Teman Bumil berharap bisa mendampingi Mums selama perjalanan ini,” pungkasnya. 

Bertepatan dengan peringatan Pekan ASI Dunia yang jatuh setiap minggu pertama bulan Agustus, aplikasi Teman Bumil mengenalkan tampilan dan wajah baru. Selain wajah baru yang lebih segar, Teman Bumil juga menambah berbagai fitur baru yang lebih lengkap, menarik, dan informatif.

Co-founder Teman Bumil, Robyn Soetikno, menjelaskan, “Teman Bumil bisa digunakan tidak hanya oleh ibu hamil, lho, tetapi untuk seluruh ibu milenial. Jadi, bumilnya adalah singkatan dari ibu milenial."

"Dengan tagline baru yakni Teman Ibu Milenial, Teman Bumil semakin berkomitmen menemani perjalanan Mums dari fase merencanakan kehamilan, hamil, menyusui hingga memantau tumbuh kembang anak hingga usia 5 tahun,” jelas Robyn. 

Selain perubahan logo dan tagline, Teman Bumil juga mempersiapkan fitur-fitur baru, yaitu video edukatif di fitur MEDIA, memperbanyak konten hingga anak usia 5 tahun, dan memperbanyak fitur interaktif.

Jika dulu Mums hanya bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis kandungan dan kebidanan di forum Teman Bumil, kini Mums juga bisa berkonsultasi langsung dengan dokter anak, bidan, ahli laktasi, psikolog, dan profesional lainnya. (Eni/OL-09)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya