Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
YAYASAN Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengatakan masyarakat kurang mendapatkan literasi obat tradisional atau jamu. Kondisi itu membuat masyarakat mudah dikelabui untuk membeli obat yang diklaim mampu membunuh covid-19.
"Kita mendorong Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Kementerian Kesehatan, dan pihak lain meningkatkan literasi masyarakat (terkait) obat tradisional dan jamu herbal," ujar Ketua Harian YLKI Tulus Abadi dalam diskusi virtual, Senin (10/8).
Tulus khawatir obat-obat itu mengandung senyawa kimia yang membahayakan kesehatan masyarakat. Pasalnya, marak terjadi obat-obat yang tidak terdaftar di BPOM mengandung senyawa kimia berbahaya.
"(Khawatir) yang membuat sembuh itu bukan karena herbalnya, karena dicampur obat kimia. Ini yang berbahaya dari segi kesehatan dalam klaim penyembuh (covid-19)," jelasnya.
Baca juga: YLKI Tuding Pejabat Publik Picu Munculnya Obat Covid-19 Abal-Abal
Saat ini, obat-obat itu telah membanjiri lini media sosial masyarakat. Tidak jarang melibatkan artis Ibu Kota untuk memberikan rasa yakin kepada masyarakat untuk aman mengonsumsi obat tersebut.
"Saya pernah bertemu dengan endorsment, saya tanyakan (produk yang diklankan tanpa izin BPOM), entah dia pura-pura tidak tau. Saya bilang Anda harusnya tahu produk yang sah," tuturnya.
Ia menegaskan sengkarut permasalahan itu dapat ditangani dengan adanya hukum tegas bagi pelaku yang terbukti membohongi publik melalui obat-obat ilegal. Pasalnya, saat ini, vonis yang dijatuhkan untuk kasus tersebut terbilang ringan. Tidak menimbulkan dampak jera bagi pelaku.
"BPOM harus bersinergi dengan Kepolisian, platfrom digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk mentakedown (iklan obat ilegal), adu kuat melindungi konsumen dari klaim-klaim yang abal-abal," tegas Tulus. (OL-1)
Vaksin penguat atau booster Covid-19 masih diperlukan karena virus dapat bertahan selama 50-100 tahun dalam tubuh hewan.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini mencatatkan jumlah kasus covid-19 secara global mengalami peningkatan 52% dari periode 20 November hingga 17 Desember 2023.
PJ Bupati Majalengka Dedi Supandi meminta masyarakat untuk mewaspadai penyebaran Covid-19. Pengetatan protokol kesehatan (prokes) menjadi keharusan.
PEMERINTAH Palu, Sulawesi Tengah, mengimbau warga tetap waspada dan selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan menyusul dua kasus positif covid-19 ditemukan di kota itu.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan jenis virus covid-19 varian JN.1 sebagai VOI atau 'varian yang menarik'.
DINAS Kesehatan (Dinkes) Batam mengonfirmasi bahwa telah terdapat 9 kasus baru terpapar Covid-19 di kota tersebut,
Teknologi vaksin mRNA, yang pernah menyelamatkan dunia dari pandemi covid-19, kini menghadapi ancaman.
Menteri Kesahatan AS Robert F. Kennedy Jr. membuat gebrakan besar dengan mencabut kontrak dan membatalkan pendanaan proyek vaksin berbasis teknologi mRNA, termasuk untuk covid-19.
PEMERINTAH Amerika Serikat membekukan dana sebesar 500 juta dolar AS yang dialokasikan untuk proyek vaksin mRNA produksi produsen bioteknologi CureVac dan mitranya, Ginkgo Bioworks.
Stratus (XFG), varian COVID-19 baru yang kini dominan di Indonesia, masuk daftar VOM WHO. Simak 5 hal penting menurut Prof. Tjandra Yoga Aditama.
LAPORAN terbaru Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa covid-19 XFG atau covid-19 varian stratus menjadi varian yang paling dominan di Indonesia.
varian Covid-19 XFG atau stratus tampaknya tidak membuat orang parah dibandingkan varian sebelumnya. Namun, ada satu gejala yang khas yakni suara serak atau parau.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved