Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PERJALANAN dari awal ada kasus covid 19 di Indonesia di Maret memang kasusnya sempat tinggi. Namun, per tanggal 2 Agustus hingga 4 Agustus terjadi tren penurunan mencapai 4, 68% dari total pasien positif.
"Di awal-awal kita tahu butuh tambahan jumlah rumah sakit rujukan, jumlah SDM, dokter dan lain sebagainya. Ini sebuah pelajaran waktu ke waktu sehingga di bulan Maret masih tinggi angka persentase kematiannya kemudian per tanggal 2 Agustus hingga 4 Agustus sudah ada 4,68%," kata Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah dalam diskusi di Gedung BNPB Jakarta, Rabu (5/8).
Dewi menjelaskan rata-rata angka kematian pernah mencapai 8,64% pada April 2020. Kemudian menurun menjadi 6,68% pada Mei 2020. Angka tersebut terus membaik menjadi 5,56% pada Juni 2020 dan 4,81% pada Juli 2020. Namun, persentase rata-rata kematian teranyar Indonesia masih lebih tinggi dari dunia. Rata-rata kematian global sebesar 3,89 persen.
"Kita punya PR untuk meningkatkan kesembuhan dan menurunkan angka kematian karena kita memang masih lebih tinggi dibandingkan rata-rata dunia rata rata dunia yakni sekarang sudah 3,79 atau 89% jadi kita sudah 4,68 itu masih ada tren menurun tapi masih tetap punya PR harus tetap menurunkan angka kematian," sebutnya
Kenapa akhirnya dilihat berdasarkan penduduk, Kata Dewi karena jumlah penduduk Indonesia tidak mungkin bisa disamakan dengan negara-negara lain apalagi di Asia Tenggara diketahui Indonesia sebagai negara yang cukup besar dengan angka penduduk serta jumlah populasi penduduk berada pada peringkat 4 di dunia.
"Bisa dilihat angka penularan juga pasti akan lebih tinggi, meskipun kita cukup diuntungkan karena kondisi kita punya geografis yang kepulauan," terangnya.
Baca juga : Kemenkes: Antivirus Satu-satunya Obat Covid-19
Dewi menjelaskan rerata kasus kematian di Indonesia relatif lebih rendah di Asia. Bahkan, Indonesia mencatat 19,38 orang meninggal per 1 juta penduduk.
Indonesia terpaut tipis dari Tiongkok dan Filipina. Tiongkok mencatat 3,25 kasus kematian per 1 juta penduduk, sedangkan Filipina 19,2 kasus kematian per 1 juta penduduk.
"Total kasus kematian covid-19 di Asia per satu juta penduduk maka Indonesia ini angkanya adalah 19,38 per 1 juta penduduknya, atau sekitar peringkat 20 dari 48 negara," lanjutnya.
Namun angka kematian di Indonesia lebih baik dari India dan Iran. Dimana India mengalami 28,22 kasus kematian per 1 juta penduduk, sedangkan Iran 207,22 kasus kematian per 1 juta penduduk.
"Nggak bagus-bagus amat tapi tetap ada PR bagi saya untuk menurunkan angka kematian, yang paling dekat dengan kita adalah Filipina 19,2. Tapi kalau kita bandingkan jumlah penduduk ya maka kita punya PR yang jauh lebih banyak sebenarnya terutama kenapa akhirnya challenge negara besar punya tantangan yang lebih besar juga, karena kita punya tentang Rumah Sakit harus sesuai juga dengan jumlah penduduk itu bukan hal yang mudah ya," pungkasnya. (OL-2)
Ditargetkan, hingga akhir September, penyaluran berbagai bantuan bisa terus ditingkatkan hingga secara total menyentuh Rp100 triliun.
Pasien covid-19 sembuh di Indonesia menjadi 164.101 orang setelah ada penambahan sebanyak 3.036 orang
Terkait perintah Presiden Jokowi dalam penanganan covid-19 di 8 provinsi prioritas, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melakukan berbagai upaya menekan kasus tersebut
Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menyampaikan penting dan diperlukan sinergitas antar daerah terutama yang bersebelahan wilayah dalam penanganan Covid-19.
Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat 23 Kabupaten/Kota di Indonesia masih konsisten berada di zona berisiko tinggi atau zona merah.
Setelah menyalurkan bantuan, hal paling utama adalah bagaimana kemudian memberdayakan ekonomi masyarakat sekitar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved