Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Uji Coba Vaksin Covid-19 Dimulai Agustus

BY/Fer/X-7
28/7/2020 05:41
Uji Coba Vaksin Covid-19 Dimulai Agustus
Fase Pengembangan Vaksin(LBM Eijkman/Tim Riset MI-NRC)

SUDAH mengantongi izin dari Komite Etik, yakni Litbangkes Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM), tim Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (FK Unpad) Bandung, Jawa Barat, siap melakukan uji coba vaksin covid-19 asal Tiongkok pada awal Agustus 2020.

“Iya benar, izin dari Komite Etik sudah keluar. Dalam uji coba tersebut, kami sudah menyiapkan 1.620 subjek yang semuanya berada di Ban dung,” kata Ketua Tim Uji Coba Vaksin Covid-19 FK Un pad, Kusnandi Rusmil, ke marin.

Jumlah subjek tersebut, lanjutnya, berdasarkan perhitungan ilmiah yang di antaranya mengacu pada jumlah kasus covid-19 dan penduduk Kota Bandung.

Kusnandi mengatakan nantinya relawan uji coba vaksin akan dibagi dua kelompok untuk mengetahui efektivitas antivirus tersebut.

“Saat uji coba berlangsung, tidak semua subjek disuntikkan vaksin. Cairan antivirus hanya diberikan kepada 800 relawan yang penentuannya dilakukan secara acak. Sisanya akan diberikan plasebo,” tambahnya.

Plasebo, jelas Kusnandi, hanyalah cairan biasa yang warnanya akan menyerupai vaksin covid-19. Seluruh relawan pun tidak diberi tahu.

Seusai menjalani penyuntikan, imbuh Kusnandi, para relawan akan terus dipantau selama 3-6 bulan. Tim ahli yang sudah mengetahui siapa saja yang disuntikkan vaksin atau plasebo akan memantau reaksi apa saja yang dialami 1.620 subjek tersebut.

Lebih lanjut, ia memprediksi uji coba vaksin ini akan selesai sekitar 6-9 bulan. Jika berhasil, antivirus tersebut bisa diberikan kepada masyarakat paling cepat awal tahun depan.

Saat dihubungi secara terpi sah, Direktur Registrasi Obat Badan POM, Lucia Rizka Andalusia, mengatakan pihaknya memastikan percepatan proses registrasi vaksin covid-19 untuk mendapatkan izin edar.

“Meski demikian, seperti vaksin lainnya, setiap produksi vaksin yang akan mendapatkan izin edar harus melalui tahapan pengembangan. Tahapan itu dimulai dari pengembangan di laboratorium untuk mendapatkan vaksin sesuai dengan virusnya. Kemudian masuk tahap pengujian praklinis pada hewan,” jelasnya.

Pada tahap praklinis, lanjut Rizka, tentunya harus dinyatakan aman dan sudah dapat memberikan respons pembentukan antibodi untuk pertahanan tubuh. Jadi, imbuhnya, ia harus dibuktikan dulu di hewan, ia sudah membentuk antibodi, baru masuk ke manusia atau uji klinis. (BY/Fer/X-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya