Headline

Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.

Pemda Harus Berpikir Ulang Buka Sekolah

YOSE HENDRA
21/7/2020 05:35
Pemda Harus Berpikir Ulang Buka Sekolah
HARI PERTAMA SEKOLAH DENGAN TATAP MUKA DI PARIAMAN(ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/wsj.)

PIHAK sekolah atau orangtua siswa kini harus berpikir ulang mengenai membolehkan sekolah dibuka untuk kegiatan belajar di sekolah. Kegiatan beberapa sekolah harus dihentikan setelah beberapa hari mengadakan tatap muka pembelajaran karena virus korona baru semakin aktif.

Pemerintah Kota Pariaman di Sumatra Barat kemarin menyetop lagi kegiatan belajarmengajar di sekolah setelah hasil pemeriksaan menunjukkan ada dua guru yang positif tertular oleh covid-19.

"Status Kota Pariaman telah berubah dari zona hijau menjadi zona kuning. Kami tidak ingin nantinya virus ini semakin meluas, apalagi dua orang tersebut ialah tenaga pendidik," kata Wali Kota Pariaman Genius Umar di Pariaman.

Dua guru tersebut terkonfi rmasi positif covid-19 berdasarkan hasil pemeriksaan pada Jumat (17/7) dan hasil pemeriksaan mereka keluar pada Minggu (19/7) sore. Kedua guru yang terserang covid-19 tersebut tidak mengalami gejala sakit dan sudah diarahkan petugas untuk menjalankan prosedur karantina.

Wali Kota kembali mengingatkan warga untuk disiplin menerapkan protokol pencegahan covid-19 guna menekan penularan penyakit yang belum ditemukan vaksinnya itu.

Demikian pula, sejumlah sekolah di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, akhirnya membatalkan aktivitas belajar-mengajar tatap muka karena wilayah tersebut menjadi zona merah.

Padahal, wilayah tersebut telah mengeluarkan panduan belajar-mengajar bagi daerah zona hijau, bahkan sejumlah sekolah telah melakukan uji coba belajar tatap muka selama sepekan.

Pandemi covid-19 di Kabupaten Lembata telah melumpuhkan aktivitas belajarmengajar selama lebih dari lima bulan. Semenjak ditutup pada 17 Maret lalu, para siswa sudah menjalani aktivitas belajar dari rumah.

Kepala SDK St Don Bosco Lewoleba, Romanus Mapang, kemarin mengeluarkan surat pembatalan rencana kunjungan guru wali kelas ke rumah siswa dan siswi untuk melakukan tatap muka karena para siswa telah memasuki tahun ajaran 2020/2021. Seorang warga Lembata diketahui terkonfi rmasi covid-19 pada Minggu (19/7) sehingga rencana itu dibatalkan.

Seluruh sekolah di NTT dalam memulai tahun pelajaran 2020/2021, kemarin, diwajibkan menggunakan sistem daring. Pemerintah daerah setempat belum mengizinkan kegiatan belajar-mengajar tatap muka untuk mencegah penyebaran virus korona.

Prihatin

Psikolog anak sekaligus Ke tua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi, kemarin, mengaku prihatin atas jumlah kematian anak Indonesia akibat terpapar oleh virus korona.

"Memang sangat memprihatinkan, ya, per hari sudah sampai 100 anak," kata dia. Dengan melihat kondisi tersebut, Kak Seto, sapaan akrabnya, meminta semua pihak baik dari kalangan pemerintah, sekolah, lingkungan, maupun orangtua agar lebih mengutamakan keselamatan jiwa anak di tengah pandemi ini. (PT/PO/Ant/H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya