Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Pertama Kali dalam 28 Tahun, Cakupan Imunisasi Difteri Merosot

Zubaedah Hanum
16/7/2020 10:55
Pertama Kali dalam 28 Tahun, Cakupan Imunisasi Difteri Merosot
IMUNISASI SAAT PANDEMI COVID-19.(Antara)

UNTUK pertama kali dalam 28 tahun terakhir, cakupan imunisasi difteri, tetanus dan pertusis dosis ketiga (DTP3) merosot.  Hal itu didapatkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan UNICEF dari data empat bulan pertama di 2020 selama pandemi covid-19.

"Empat bulan pertama tahun 2020 menunjukkan penurunan yang substansial dalam jumlah anak yang menyelesaikan tiga dosis vaksin terhadap difteri, tetanus dan pertusis (DTP3). Ini adalah pertama kalinya dalam 28 tahun," ungkap WHO dan UNICEF dalam laporan tertulisnya yang dirilis Rabu (15/7).

Survei terbaru UNICEF, WHO, Gavi, Pusat Pengendalian Penyakit Amerika Serikat, The Sabin Vaccine Institute dan Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health mencatat, tiga perempat dari 82 negara telah melaporkan gangguan program imunisasi karena pandemi covid-19, pada Mei 2020.

Alasan untuk layanan yang terganggu bervariasi. Bahkan ketika layanan ditawarkan, orang tidak dapat mengaksesnya karena enggan meninggalkan rumah, gangguan transportasi, kesulitan ekonomi, pembatasan pergerakan, atau takut terpapar pada orang dengan Covid-19.

Selain itu, banyak petugas kesehatan juga tidak tersedia karena pembatasan perjalanan atau pemindahan tugas selama masa karantina serta kurangnya peralatan pelindung.

Gangguan-gangguan itu memundurkan kemajuan yang telah dicapai program vaksin dengan susah payah setelah satu dekade.

“Covid-19 telah menjadikan vaksinasi rutin sebagai tantangan yang menakutkan. Kita harus mencegah kerusakan lebih lanjut dalam cakupan vaksin dan segera melanjutkan program vaksinasi sebelum nyawa anak-anak terancam oleh penyakit lain. Kami tidak dapat menukar satu krisis kesehatan dengan krisis lainnya, ” kata Direktur Eksekutif UNICEF Henrietta Fore. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum
Berita Lainnya