Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Kematian Akibat HIV, TBC dan Malaria Bisa Melonjak Saat Pandemi

Mediaindonesia.com
14/7/2020 15:27
Kematian Akibat HIV, TBC dan Malaria Bisa Melonjak Saat Pandemi
Seorang ibu dan anaknya berjalan melintasi mural terkait pandemi covid-19 di wilayah Mumbai, India.(AFP/Indranil Mukherjee)

KASUS kematian akibat HIV, tuberkulosis (TBC) dan malaria di negara miskin dan menengah berpotensi melonjak. Sebab, sistem kesehatan yang sudah lemah, harus berjuang menghadapi pandemi covid-19.

Selama lima tahun ke depan, angka kematian dari ketiga penyakit cenderung meningkat masing-masing 10%, 20% dan 36%. Kondisi itu menempatkan dampak kematian tersebut pada skala serupa dengan dampak pandemi covid-19.

Baca juga: Pandemi Covid-19 Menghambat Upaya Penanggulangan TBC

"Di negara-negara dengan kasus malaria yang tinggi, epidemi HIV dan TB yang besar, memiliki konsekuensi yang menghancurkan jutaan orang. Dalam hal ini, mereka yang bergantung pada program pengendalian dan pengobatan penyakit tersebut," ujar Timothy Hallett, profesor dari Imperial College London yang turut memimpin studi.

Lebih lanjut, dia mengatakan dampak covid-19 dapat menghambat kemajuan signifikan, terkait upaya melawan sejumlah penyakit dalam dua dekade terakhir.  Pandemi covid-19 menambah beban secara langsung.

“Tetapi, risikonya dapat dikurangi, jika sejumlah negara berusaha untuk mempertahankan layanan kesehatan inti dan menerapkan langkah pencegahan terhadap infeksi,” pungkas Hallet.

Baca juga: Pandemi Korona Bisa Gandakan Angka Kematian Akibat Malaria

Dalam jurnal Lancet Global Health, diketahui dampak terbesar pada upaya penanggulangan HIV ialah terhambatnya pasokan obat AIDS antiretroviral (ARV). Pekan lalu, Badan AIDS PBB dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan ancaman kekurangan stok obat.

Apalagi, lebih dari sepertiga negara di dunia melaporkan risiko kehabisan stok ARV. Menyoroti penyakit malaria, peneliti menemukan dampak terbesar ialah gangguan distribusi kelambu berinsektisida. Alat itu melindungi jutaan orang agar tidak terinfeksi nyamuk pembawa malaria.(Ant/OL-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya