Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
KEMENTERIAN Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengalokasikan anggaran sebesar Rp3,5 triliun untuk program Pengembangan Pendidikan Vokasi. Untuk apa sajakah anggaran tersebut?
Dalam rilisnya, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Wikan Sakarinto menjelaskan, anggaran tersebut digunakan untuk mewujudkan link and match antara pendidikan vokasi dan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) dengan beberapa kebijakan program yang dilakukan.
Program-program tersebut antara lain, untuk Bursa Kerja Khusus (BKK), program Center of Excellence Sekolah Menengah Kejuruan, dan Gerakan Pernikahan Masal Kampus Vokasi.
"Dengan program-program ini, benar-benar harus berwujud link and match yang erat dan berkelanjutan, antara ribuan kampus vokasi, SMK, lembaga kursus pelatihan dengan dunia usaha dan dunia industri,” jelasnya.
Link and match pendidikan vokasi dan DUDI dilandaskan pada sejumlah hal. Pertama, yaitu kurikulum disusun bersama kedua belah pihak. Kedua, dosen/guru tamu minimal mengajar 50 hingga 100 jam per semester berasal dari expert dan praktisi profesional berkompeten dari industri dan dunia kerja.
Selanjutnya, syarat ketiga, magang dirancang sejak awal. Keempat, komitmen serapan lulusan. Kelima, dosen vokasi dan guru-guru SMK juga mendapatkan pelatihan atau update teknologi dari pihak industri.
Wikan mengambil contoh, pada paket program pembelian peralatan, sarana dan prasarana atau infrastruktur, harus dilakukan sesuai masukan pihak industri. Setelah menyepakati konten kurikulum, penjadwalan dosen tamu dari industri, dan pelaksanaan magang siswa/mahasiswa di industri.
“Jadi, bantuan dana untuk peralatan fisik, akan disalurkan setelah dipastikan SDM guru dan dosen serta pimpinan unit sekolah/kampus dipastikan memiliki kompetensi dan leadership serta networking yang dibuktikan dengan berhasil mengajak beberapa industri untuk ‘menikah,’ jelas Wikan seraya menjelaskan persyaratan mengajukan proposal untuk paket-paket tersebut.
Selain lima paket tersebut, tambah Wikan, sertifikat kompetensi bagi lulusan merupakan aspek yang sangat krusial untuk diwujudkan juga dalam skema 'pernikahan' pendidikan vokasi dan DUDI.
Target 80%
Pada level atas menurut Wikan akan melaksanakan beberapa Nota Kesepahaman (MoU/Memorandum of Understanding) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS), diantaranya MoU dengan Kamar Dagang Indonesia (KADIN) dan Forum Human Capital Indonesia (FHCI), serta Perjanjian Kerja Sama dengan Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) dan Himpunan Kawasan Industri Indonesia (HKI).
“Kami menargetkan dengan anggaran tersebut setiap tahunnya, atau bisa naik, maka diharapkan sekitar 80% pendidikan vokasi sudah bekerja sama dengan dunia industri dengan paket kerja sama minimal, pada lima tahun ke depan,” terang Wikan.
Guru Besar Institut Teknologi Bandung Iwan Pranoto menambahkan, selain kerja sama dengan industri, juga harus dilakukan kerja sama dengan lembaga-lembaga sertifikasi profesi. “Sertifikasi memang harus menjadi bagian dari pendidikan. yang mengeluarkan seharusnya organisasi profesi,” kata Iwan. (H-2)
Dalam kolaborasi ini, Melaney tidak hanya memberikan namanya, tetapi juga terlibat secara langsung dalam setiap tahap pembuatan parfum.
Samuel Wongso merefleksikan semangat inovatif dari Where Next Club ketika ia melanjutkan warisan Wong Hang Tailor, label fashion ikonik yang telah berkiprah di dunia mode Indonesia sejak 1933
Di balik gemerlapnya panggung fesyen, terdapat tantangan-tantangan besar yang dihadapi oleh para desainer. Persaingan tidak sehat membuat desainer sulit untuk meraih keuntungan
Berkat konsistensi dan kecintaan terhadap kuliner, Michelle Ongko dan Olivia berhasil membuktikan bisnis kuliner mereka mampu bertahan di tengah gempuran tren kuliner ‘kekinian’.
Ketiga menu tersebut yakni Fire Chicken, Flying Chicken, dan Richicken.
INDUSTRI perhotelan di Indonesia memiliki sejarah dan perjalanan yang panjang. Di baliknya, terdapat sosok-sosok pemimpin yang menjadi teladan. Salah satunya ialah Christian Jacob.
Meski didiagnosa tuna-rungu, Jassinta tergolong cerdas. Nyatanya meski tak bersekolah di Sekolah Luar Biasa (SLB), ia tetap bisa mengikuti dan kerap memperoleh peringkat tiga besar.
SMK Mulan bentuk kontribusi Muwakif melalui Muhammadiyah dalam mendidik anak anak warga Nanggung dan Bogor menjadi SDM unggul di bidang vokasi.
Metode pendidikan dan pelatihan saat ini tentu berbeda dengan puluhan tahun lalu, yang mengedepankan teori dan pelatihan literasi kepada siswa.
Emergency merupakan aktivitas yang sudah menjadi legenda di Program Vokasi sebagai kegiatan mahasiswa, yang menjadi bagian dari produk mata kuliah Manajemen Event.
Tujuan pembentukan komite ini untuk menyelaraskan desain penguatan sistem vokasi antarkementerian/lembaga.
Pihaknya pun sudah menyiapkan anggaran untuk menggelar vokasional training atau pelatihan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved