Headline

Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.

Pembukaan Sekolah Fase Terakhir

Dhika Kusuma Winata
11/6/2020 04:50
Pembukaan Sekolah Fase Terakhir
Ilustrasi -- Belajar Daring(Medcom.id)

SEKTOR pendidikan masih berisiko tinggi terhadap penyebaran covid-19. Karena itu, sekolah-sekolah belum akan dibuka dan menjadi bagian paling akhir dalam penerapan kenormalan baru (new normal).

“Belum bisa dipastikan kapan sekolah-sekolah akan dibuka kembali. Kondisi saat ini masih berisiko tinggi sehingga institusi pendidikan masih harus menerapkan belajar dari rumah,” kata Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo saat memberikan laporan kepada Presiden Joko Widodo terkait penanganan covid-19 di Gedung BNPB, Jakarta, kemarin.

Hal senada juga disampaikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil secara terpisah.

Menurut Anies, pihaknya belum berencana membuka sekolah saat masa transisi. Ia membantah sekolah secara tatap muka akan dimulai pada 13 Juli. Itu adalah waktu dimulainya tahun ajaran baru dan tidak mencerminkan penetapan pembukaan kembali sekolah.

“Sekolah akan dibuka kembali manakala pademi covid-19 sudah dapat dikendalikan. Regulasi di Pemprov DKI Jakarta adalah tahun ajaran baru dimulai 13 Juli, tapi belajar di sekolah atau di rumah tergantung kondisi wabah. Bila wabahnya sudah terkendali, anak-anak belajar di sekolah. Bila belum terkendali, anak-anak belajar di rumah,” jelasnya dalam video rapat bersama dinas pendidikan dan perwakilan orangtua wali yang diunggah Pemprov DKI ke akun resmi Youtube mereka, Selasa (9/6).

Anies juga menyebut, bilamana nanti sekolah akhirnya dibuka, pembukaan itu akan menjadi masa transisi bagi dunia pendidikan setelah pandemi.

Pemprov Jawa Barat juga menyatakan masih menunggu waktu yang tepat untuk memulai pelaksanaan belajar mengajar tatap muka di sekolah.

“Untuk pendidikan belum diputuskan, kapan aktivitas belajar mengajar tatap muka kembali dilaksanakan,” ujar Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, di Bandung, Senin (8/6).

Jika penyebaran covid belum bisa terkendali, menurutnya, metode belajar jarak jauh bisa saja diterapkan sampai 2021. “Namun, kurikulum ajaran baru tetap berjalan meski enggak ketemu fisik,” tambahnya.

Pesantren dan asrama

Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan pesantren dan sekolah berasrama nonmuslim dipersilakan kembali mengadakan pendidikan tatap muka di tengah situasi pandemi covid-19. Namun, hal itu diutamakan bagi yang berada di wilayah zona hijau dan kuning.

“Pendidikan di pesantren dan asrama harus aman dari penyebaran covid-19. Artinya, penyelenggaran pendidikan harus mengutamakan aspek kesehatan dan infrastruktur. Hal ini agar pesantren dan asrama tidak menjadi klaster penyebaran virus,” ujar Juru Bicara Wapres, Masduki Baedowi, seusai menyampaikan hasil rapat koordinasi mengenai sistem pendidikan pesantren dan asrama.

Hadir dalam rapat itu antara lain Menteri Koordinator Bidang Pem ba ngunan Manusia dan Kebudayaan, Menteri Keuangan, dan Menteri Agama.

Sebaliknya, untuk pesantren dan asrama yang berada di zona merah tapi pendidikannya sudah berjalan, Masduki mengatakan setiap lembaga pendidikan itu harus berkoordinasi dengan gugus tugas setempat. (Put/Che/BY/X-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya