Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.
MENTERI Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), Suharso Monoarfa, menegaskan bahwa pemerintah tidak melakukan pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Sejauh ini pemerintah masih mencermati dan melihat perkembangan penyebaran covid-19 di beberapa daerah.
"Pemerintah belum menyatakan akan ada peloggaran pembatasan sosial berskala besar," kata Suharso dalam video conference, Selasa (21/5).
Suharso mengatakan saat ini pemerintah memang telah melakukan penyesuaian sosial dibeberapa daerah. Di mana terdapat 124 kabupaten kota di Indonesia yang merupakan daerah hijau. Namun, pemerintah belum secara terang-terangan untuk melonggarkan pembatasan sosial.
"Tetapi kapan dan bagaimana cara kita bisa memulai agar mereka bisa juga hidup dalam keadaan yang biasa tetapi tetap dengan protokol kesehatan yang tepat dengan protokol covid 19 dengan menggunakan masker, mencuci tangan kemudian bagi keluarga atau bagi teman-teman ikut menghindari kerumunan dan seterusnya," sambungnya.
Dia menambahkan tidak ada satupun yang tahu kapan pandemi covid-19 berakhir. Sekalipun berakhir, virus korona tetap menjadi akan menjadi sebuah epidemi yang harus tetap dihadapi seksama.
Baca juga : Hadapi New Normal, Bappenas: Jakarta Jadi Contoh Penyesuaian PSBB
"Dan karena itu kita harus menentukan kebijakan penyesuaian pembatasan sosial dengan kriteria langkah-langkah tertentu dan Bappenas dalam hal ini merujuk kepada apa yang telah dilakukan oleh WHO dan kami mengikuti itu selain itu kami juga mendiskusikan berbagai hal baik dengan para ahli di dalam negeri," tandas Suharso.
Berkaca dari pengalaman negara yang telah berhasil menangani pandemi, tidak ada satupun dari mereka yang gegabah dalam mengambil kebijakan melawan covid-19. Termasuk untuk melonggarkan PSBB.
"Jadi tidak ada satupun negara di dunia yang mengambil perhitungan kebijakan yaitu secara gegabah tetapi dengan cermat kemudian hati-hati dan benar-benar terhitung," ujarnya.
Sekalipun ada pelonggaran atau penyesuaian ke depan, sifatnya adalah untuk mengurangi pembatasan dan akan dilakukan secara bertahap. Ada fase, kemudian zona tertentu dan akan dilakukan penerapan protokol kesehatan yang sangat ketat disiplin dan pengawasan oleh aparat.
"Ini penting sekali sebuah daerah nanti yang biasanya dinyatakan sudah bisa dilakukan pengurangan pembatasan justru pada saat itu mereka harus melakukan protokol kesehatan dengan ketat untuk menjaga keadaannya itu terus permanen," pungkas Suharso.
"Jadi jangan sampai keadaannya itu hanya menjadi sementara kemudian kembali lagi untuk diperketat Jadi kami berharap semua ini dipatuhi dan kepatuhan ini bukan hanya didasarkan aturan-aturan yang diterbitkan oleh pemerintah," tegasnya. (OL-7)
PEMENUHAN kebutuhan esensial anak usia dini harus terus dimaksimalkan. Kebutuhan esensial anak usia dini yakni meliputi asupan gizi, pendidikan, dan pola asuh yang tepat.
Fase ini meletakkan fondasi yang kokoh bagi kesehatan, kemampuan belajar, kesejahteraan secara keseluruhan, bahkan potensi penghasilan mereka di masa depan.
Di tengah pengalaman multisensori tersebut, KAPPI menghadirkan 3 jenis kopi unggulan yakni Kopi Mandheling dari Sumatra Utara, Kopi Toraja dari Sulawesi Selatan dan Kopi Bali Kintamani.
Penanganan bencana tidak bisa diselesaikan dengan cara yang sama antara korban laki-laki, perempuan dan disabilitas.
Hashim Djojohadikusumo mengungkapkan penambahan anggaran pada program Makan Bergizi Gratis (MBG) bakal membuat perekonomian Indonesia tumbuh tinggi.
Program MBG akan berdampak besar pada pembentukan pola kebiasaan makan masyarakat hingga akhirnya bisa memberikan dampak positif bagi kesehatan.
Stratus (XFG), varian COVID-19 baru yang kini dominan di Indonesia, masuk daftar VOM WHO. Simak 5 hal penting menurut Prof. Tjandra Yoga Aditama.
LAPORAN terbaru Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa covid-19 XFG atau covid-19 varian stratus menjadi varian yang paling dominan di Indonesia.
varian Covid-19 XFG atau stratus tampaknya tidak membuat orang parah dibandingkan varian sebelumnya. Namun, ada satu gejala yang khas yakni suara serak atau parau.
Kemenkes menyebut total kasus covid-19 dari Minggu ke-1 hingga Minggu ke-30 tahun 2025 sebanyak 291 kasus
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved