Headline
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
GUGUS Tugas Percepatan Penanganan Virus Korona (covid-19) telah meracik gerakan untuk menerapkan New Normal. Gerakan itu dinamai 4 sehat 5 sempurna.
"Kampanye 4 sehat 5 sempurna inilah yang sudah kita kenalkan yang didukung oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk menjadi suatu gerakan," kata Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Covid-19 Wiku Adisasmito dalam diskusi virtual Masjid Nursiah Daud Paloh (NDP) TV bertajuk 'Kemenangan Idulfitri Menuju Normal Baru di Masa Pandemi', Kamis (21/5).
Baca juga: 4.304 Kendaraan Diputarbalikkan di Ruas Tol dalam 1 Malam
Gerakan 4 sehat 5 sempurna ini rupanya berbeda dengan mengonsumsi makanan dan minuman yang sudah dikenal sejak lama. Gerakan ini berkaitan dengan pencegahan penularan virus korona.
Empat sehat yang dimaksud terdiri:
Adapun poin yang menyempurnakan ialah
Baca juga: Dua Orang Tewas dalam Kecelakaan Beruntun di Tol Cakung
"Tubuh perlu imunitas tinggi, untuk itu perlu empat hal menyangkut empat sehat. Karena imunitas rendah, diperlukan makan bergizi yang menjadi bagian 5 sempurna," beber Wiku.
Keputusan gugus tugas untuk memakai jargon ini karena hal itu kerap dikenal oleh semua orang. Diharapkan dengan gerakan ini masyarakat terpacu untuk menerapkannya.
"Dalam menghadapi covid-19 ini juga perlu jargon yang semua orang paham karena gerakannya harus sama-sama," ujar Wiku.
Presiden Joko Widodo mengaku bingung dengan banyaknya istilah dalam penangan covid-19, seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar hingga Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat.
Demi membantu UMKM untuk bangkit kembali, influencer Bernard Huang membuat gerakan yang diberi nama PSBB atau Peduli Sesama Bareng Bernard dii Kota Batam.
Kebijakan itu juga harus disertai penegakan hukum yang tidak tebang pilih, penindakan tegas kepada para penyebar hoaks, dan jaminan sosial bagi warga terdampak.
Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 20.155 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 6.934 positif dan 13.221 negatif.
Untuk menertibkan masyarakat, tidak cukup hanya dengan imbauan. Namun harus dibarengi juga dengan kebijakan yang tegas dalam membatasi kegiatan dan pergerakan masyarakat di lapangan.
Epidemiolog UI dr.Iwan Ariawan,MSPH, mengungkapkan, untuk menurunkan kasus Covid-19 di Indonesia, sebenarnya dibutuhkan PSBB seperti tahun 2020 lalu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved