Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
PENULARAN covid-19 masih terjadi di dunia termasuk Indonesia. Berbagai pihak telah bergerak dan saling membantu guna memutus rantai penularan penyakit yang belum ada obatnya itu. Salah satu langkah lazim yang dilakukan ialah menyalurkan bantuan berupa masker.
Beberapa waktu lalu, Juru Bicara Pemerintah untuk Percepatan Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan, kewajiban untuk mengenakan masker ini sesuai dengan rekomendasi dari badan kesehatan dunia WHO.
Baca juga:KSP Salurkan Donasi 5.000 APD untuk Tangani Covid-19
Hal itu kemudian menggerakkan PAYFAZZ menyalurkan bantuan 10 ribu masker kepada agen PAYFAZZ di seluruh Indonesia yang akan dilakukan secara bertahap.
Masker yang dibagikan adalah masker kain non-medis yang diharapkan masker ini bisa melindungi para agen dari potensi penularan virus Sars-CoV-2 yang menyebabkan penyakit covid-19. Dengan demikian agen tetap dapat memberikan layanan keuangan kepada seluruh masyarakat.
"Kami berharap seluruh agen PAYFAZZ sebagai garda terdepan dalam melayani pelanggan dapat terhindar dari penyakit covid-19 dan sebagai upaya membantu usaha pemerintah dalam mengatasi penyebaran penyakit ini," kata CEO & Co-Founder PAYFAZZ, Hendra Kwik, dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa (19/5/2020).
Hendra menambahkan, kondisi wabah mendorong pihaknya untuk serta menanggulangi penyebaran virus tersebut melalui kampanye "Payfazz Peduli Agen: #CegahCoronaJadiMungkin". Ia berharap para agen yang menjadi garda depan agar tetap bersemangat dalam bekerja.
Baca juga:Baznas Bazis DKI Terima Bantuan 3.000 Karton Minuman Serbuk
Untuk tahap pertama, pendistribusian diprioritaskan ke agen yang berada di wilayah zona merah penyebaran covid-19 yaitu Jabodetabek dan Jawa Barat. Pada tahap ini sebanyak 1.000 masker gratis untuk yang akan diberikan untuk para agen.
Tahap pendistribusian masker selanjutkan akan dilaksanakan setelah libur lebaran. (RO/A-3)
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved