Headline
Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.
PRESIDEN Joko Widodo menyatakan pemerintah saat ini belum memutuskan melonggarkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Presiden menegaskan PSBB, hingga kini, masih berlaku dan pemerintah belum melonggarkannya.
"Saya ingin tegaskan bahwa belum ada kebijakan pelonggaran PSBB. Karena jangan muncul nanti keliru ditangkap masyarakat bahwa pemerintah sudah melonggarkan PSBB. Belum. Jadi belum ada kebijakan pelonggaran PSBB," tegas Jokowi saat memimpin rapat terbatas kabinet secara daring dari Istana Merdeka, Jakarta, Senin (18/5).
Sepekan terakhir, ramai dibahas mengenai sejumlah skenario pembukaan aktivitas masyarakat secara bertahap yang tengah direncanakan pemerintah.
Baca juga: Realisasi Bansos Tahap Ketiga di DKI 961 Ribu Keluarga
Presiden Jokowi mengakui pemerintah memang menyiapkan skenario. Namun, skenario itu baru sebatas rencana dan belum diputuskan.
Presiden menyatakan pemerintah akan berhati-hati memutuskan ketika berkaitan dengan pelonggaran PSBB. Pertimbangan mengenai tren kasus covid-19 perlu dicermati secara matang sebelum pembatasan sosial dilonggarkan.
"Yang kita siapkan ini memang baru sebatas rencana atau skenario pelonggaran yang akan diputuskan setelah ada timing yang tepat serta melihat data-data dan fakta-fakta di lapangan biar semuanya jelas. Karena kita harus hati-hati jangan keliru memutuskan," jelas Jokowi.
Presiden menyampaikan pemerintah dalam dua minggu ke depan yakni menjelang Hari Raya Idul Fitri dan setelahnya akan akan fokus menangani persoalan mudik. Pemerintah juga bakal menyiapkan langkah-langkah mengendalikan arus balik.
"Dua minggu ke depan pemerintah masih fokus kepada larangan mudik dan mengendalikan arus balik. Oleh sebab itu, saya minta Kapolri dan dibantu Panglima TNI, agar larangan mudik berjalan efektif di lapangan," ujar Presiden. (OL-1)
Presiden Joko Widodo mengaku bingung dengan banyaknya istilah dalam penangan covid-19, seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar hingga Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat.
Demi membantu UMKM untuk bangkit kembali, influencer Bernard Huang membuat gerakan yang diberi nama PSBB atau Peduli Sesama Bareng Bernard dii Kota Batam.
Kebijakan itu juga harus disertai penegakan hukum yang tidak tebang pilih, penindakan tegas kepada para penyebar hoaks, dan jaminan sosial bagi warga terdampak.
Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 20.155 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 6.934 positif dan 13.221 negatif.
Untuk menertibkan masyarakat, tidak cukup hanya dengan imbauan. Namun harus dibarengi juga dengan kebijakan yang tegas dalam membatasi kegiatan dan pergerakan masyarakat di lapangan.
Epidemiolog UI dr.Iwan Ariawan,MSPH, mengungkapkan, untuk menurunkan kasus Covid-19 di Indonesia, sebenarnya dibutuhkan PSBB seperti tahun 2020 lalu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved