SEBANYAK 70% responden yang berasal dari masyarakat Indonesia tidak menyangka bahwa penanganan covid-19 di negeri ini ternyata lebih baik daripada penanganan pandemi di negara lain, khususnya yang selama ini dikenal sebagai negara maju.
Sebaliknya, warga negaranegara maju dan Barat seperti Prancis, Amerika, dan Jepang tidak menyangka bahwa negara mereka tidak memiliki persiapan yang baik dalam merespons pandemi besar seperti korona. Responden yang berasal dari Prancis, Amerika, dan Jepang bahkan sama sekali tidak menyangka betapa buruknya negara mereka dalam merespons pandemi tersebut.
Demikian salah satu butir dari hasil survei internasional yang memotret indeks persepsi masyarakat atas penanganan covid-19 sejumlah negara yang dirilis, kemarin.
Survei itu dilakukan Blackbox Research, sebuah lembaga riset berbasis data yang berkantor pusat di Singapura, bekerja sama dengan panelis online internasional Toluna, dan melibatkan lebih dari 12 ribu responden di 23 negara.
Sebanyak empat indikator diukur dalam penelitian tersebut, yakni kepemimpinan politik, kepemimpinan korporat, komunitas, dan media.
Secara umum hasilnya, meskipun belum sepenuhnya memuaskan, ternyata menempatkan Indonesia dengan skor 48 atau berada di atas rata-rata global (skor 45) dan memiliki posisi yang sama dengan Singapura.
Disebutkan bahwa Tiongkok memiliki indeks persepsi terbaik dalam seluruh indikator penanganan krisis dengan skor 85. Indonesia dan Singapura berada di ranking 7-8 dengan skor yang sama (48), Vietnam (skor 77), India (skor 59), Malaysia (skor 58), Taiwan (skor 50), Filipina (skor 49), Thailand (36), Korea Selatan (31).
CEO Blackbox Research David Black mengatakan skor indeks mencerminkan kenyataan yang dihadapi negaranegara di tengah krisis. “Secara keseluruhan, sebagian besar negara tidak memenuhi harapan warganya. Warga Tiongkok menyatakan sangat puas. Ini bisa dilihat dari bagaimana mereka telah memasuki fase pemulihan pasca-covid-19 di tengah wabah global yang memberi kesan bahwa Tiongkok telah menangani krisis dengan baik,” ujar David, kemarin.
David menambahkan, warga di negara Barat pada umumnya merasa tidak puas dengan performa negaranya. Terbukti, hanya Selandia Baru yang menjadi negara di daerah Barat yang mendapat skor indeks lebih tinggi daripada skor rata-rata global yakni 56.
Sebagaimana diduga banyak pengamat, sebagian besar responden yang berasal dari Tiongkok dan negara lain juga percaya, Tiongkok akan menjadi kian kuat secara ekonomi setelah pandemi ber akhir. (RO/X-6)