Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PADA masa wabah Covid-19, banyak informasi yang beredar di masyarakat. Benar atau tidaknya informasi tersebut harus disikapi dengan berpikir kritis. Tujuannya agar tidak terjebak dengan informasi hoaks/bohong.
Menteri Sekretaris Negara, Pratikno menyebut, tidak semua informasi yang beredar sesuai dengan fakta. "Informasi yang banyak saling mencuri perhatian masyarakat, entah itu benar atau salah. Masyarakat memerlukan penyaring. Kalau berdasarkan hemat saya, penyaring tersebut adalah berpikir kritis," ujar Pratikno.
Pratikno ikut rembuk dalam bincang-bincang Iqro: Membaca Dinamika Zaman dari Beragam Perspektif, Minggu (10/5) malam, menyambut malam Nuzulul Quran sekaligus soft launching Masjid Kampus UGM, Mardliyyah.
Di acara yang dilangsungkan secara daring tersebut, Menteri BUMN, Erick Tohir menyampaikan, pemerintah sekarang telah melakukan berbagai upaya untuk menyelamatkan bangsa ini. Namun, di sisi lain, pemerintah menjaga agar tidak terjadi kepanikan di masyarakat. Pemerintah pun berupaya menggaet berbagai institusi, termasuk perguruan tinggi, untuk bersama-sama menaggulangi Covid-19.
"Kami sudah memberi arahan-arahan apa yang harus dilakukan, tinggal bagaimana mereka mematuhinya," kata dia.
Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian/Aktivis, Alissa Qotrunnada Munawaroh atau dikenal Alissa Wahid mengatakan, berpikir kritis penting untuk memilah informasi. Ia pun mengingatkan, wahyu pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, yakni Iqra, yang artinya adalah bacalah.
"Masyarakat perlu membaca. Membaca dinamika zaman, melalui literatur-literatur penting untuk menyesuaikan diri dengan konteks situasi yang sedang mereka hadapi," kata dia.
Terkait pandemi Covid-19, Alissa berharap, masyarakat perlu melakukan perubahan perilaku dan pola pikir. Selain itu, Alissa pun menyarankan, pemerintah fokus pada inovasi penanggulangan Covid-19 dan gencar mengedukasi masyarakat terkait kebijakan-kebijakan yang dibuat.
"Anjuran-anjuran seperti social distancing, work from home, serta larangan mudik, pemerintah perlu melakukan upaya-upaya edukasi yang masif dan tegas kepada masyarakat," kata dia.
Rektor UGM, Prof Panut Mulyono melengkapi, UGM telah mengarahkan para akademisinya melakukan edukasi dan turun ke lapangan selama pandemi ini. "Kami siap membanjiri arus informasi masyarakat dengan hal-hal yang positif dan bermanfaat," kata dia.
Pihaknya pun akan selalu terbuka jika pemerintah ingin bekerja sama dalam upaya penanggulangan Covid-19 ini agar pandemi bisa segera dilewati. (OL-3)
Baca Juga: ILUNI UI Beri Rekomendasi Penanganan Covid-19 untuk Pemerintah
Dalam video terlihat embusan abu vulkanik berwarna hitam pekat menjulang tinggi ke udara
Hoaks berpotensi merusak ketenteraman, keamanan, dan kondusivitas masyarakat.
Diskominfo Jawa Barat menyiapkan dan mendorong unit saber hoaks di 27 kabupaten dan kota mulai mendeteksi dini potensi hoaks
Menkominfo menegaskan, ‘penyakit kedua’ yang menyertai pandemi Covid-19 itu menimpa pada orang yang tidak bisa membedakan mana informasi yang benar dan dari mana sumbernya.
KOORDINATOR Divisi Relawan Tim Pemenangan Ben-Ujang, Iwan menyampaikan bahwa akun yang disebutkan oleh Indikator Politik bukan merupakan akun resmi tim relawan pemenangan Ben-Ujang.
Jika permainan politik kotor ini tidak dibarengi dengan politik uang atau kecurangan lainnya, pasangan nomor urut 03 akan berjalan mulus menuju pucuk untuk memimpin Kabupaten Manggarai Barat.
Kegiatan tersebut dinilai tidak tepat, karena Indonesia masih berduka di tengah tragedi Kanjuruhan, yang mengakibatkan 133 korban jiwa dan ratusan korban luka.
"Tulisannya tidak pas. Lebih baik kita hapus agar jangan sampai viral lalu warga terprovokasi. Biar sama-sama enak kita," ujar seorang warga
"Laksanakanlah di tempat yang baik yang memungkinkan. Nanti kita akan pikirkan ya tempat-tempat yang baik," ujarnya
LOMBA mural dan orasi yang diselenggarakan Polri merupakan ikhtiar Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dalam mengembalikan kepercayaan publik pada institusi Kepolisian.
Aktivis media sosial Enda Nasution mengatakan bahwa dalam iklim demokratis, aspirasi dan kritik merupakan hal yang sangat penting dalam upaya mengawasi jalannya pemerintahan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved