Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
POLRI memantau potensi munculnya tsunami kebencian dan xenofobia yang dipicu oleh pandemi virus korona (covid-19).
Baca juga: Sekjen PBB: Covid-19 Telah Memicu Tsunami Kebencian dan Xenofobia
Kadiv Humas Polri Brigjen Argo Yuwono menuturkan, kepolisian akan terus mengawal masyarakat agar tak terkena fenomena penyebaran kebencian dan xenofobia karena korona.
"Kita harus memberikan motivasi yang positif kepada masyarakat. Salah satu dengan memberikan informasi teraktual di media sosial," ucap Argo kepada Media Indonesia, Sabtu (9/5).
Baca juga: Kebencian dan Xenofobia Akibat Covid-19 Tak Terjadi di Indonesia
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, menyerukan upaya habis-habisan untuk mengakhiri tsunami kebencian dan xenofobia yang dipicu oleh korona. Menurutnya, pandemi korona terus menumpahkan tsunami kebencian dan xenofobia, kambing hitam, serta keresahan. (X-15)
Pembekalan literasi digital diperlukan sebagai solusi untuk mengantisipasi penyebaran hoaks menjelang Pemilu 2024.
transformasi digital membawa arus informasi yang begitu cepat sehingga terdapat celah untuk masuknya konten negatif seperti informasi palsu atau hoax.
Putri Dedeh Rosidah, Mia, juga membantah kabar tersebut. "Mamah sehat. Alhamdulillah. Mamah ada di rumah," kata putri kedua Mamah Dedeh tersebut.
Saat ditelusuri ke akun Instagram terverifikasi Aa Gym,@aagym @aagym, memberikan klarifikasi tentang pesan yang beredar dan mencatut namanya itu.
"Kalaupun punya kamera, tidak bebas dipakai saat wisuda. Hanya juru foto yang boleh ambil gambar. Ratusan wisudawan belum tentu beruntung difoto oleh mereka," sambungnya.
Ditegaskan kalau gambar dan narasi yang beredar di media sosial itu merupakan informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan atau hoaks.
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved