Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Covid-19 Dorong Merdeka Belajar

Syarief Oebaidillah
06/5/2020 06:00
Covid-19 Dorong Merdeka Belajar
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim menyampaikan pemaparan dalam kuliah umum Reformasi Pendidikan Nasional(MI/HARIYANTO)

MENTERI Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim mengakui pandemi membuat dunia pendidikan kesulitan. Sistem pembelajaran jarak jauh terpaksa diterapkan. Meski demikian, hal itu melahirkan berbagai inovasi.

“Saya akui pembelajaran online ini membuat kita sulit, tetapi menjadikan kita lebih terbuka, yakni para orangtua murid mencoba-coba membuka aplikasi baru. Di sini terjadi inovasi. Namun, lebih dari itu timbul empati baru, khususnya guru dengan orangtua dan orangtua dengan guru,” ujar Nadiem mengawali kuliah umum bertajuk Reformasi Pendidikan Nasional yang diselenggarakan Media Indonesia secara daring, kemarin.

Webinar yang dipandu Direktur Pemberitaan Media Indonesia Usman Kansong itu diikuti sedikitnya 3.000 peserta melalui aplikasi Zoom. Mereka berasal dari kalangan guru, pegiat pendidikan, orangtua murid, dan beragam anggota masyarakat lainnya.

Nadiem mengatakan empati baru menimbulkan saling pengertian. Guru menyadari pentingnya kontribusi orangtua dalam menyukseskan pendidikan anak. Sebaliknya, orangtua kian menyadari tugas guru dalam mendidik tidaklah mudah.

“Kondisi ini memberi kesempatan kepada kita mendapat pembelajaran dari covid-19 serta memetik hikmah atas peristiwa yang terjadi,” ujarnya.

Nadiem mengakui kebijakan Merdeka Belajar tidak mungkin berhasil tanpa teknologi. Akan tetapi, teknologi juga perlu dukungan tenaga pendidik di lapangan.

Saat ini, ujar Nadiem, muncul kreativitas guru, seperti mendatangi siswa satu per satu, menitip pekerjaan rumah via kurir, juga belajar melalui TVRI yang digalakkan Kemendikbud. “Pembelajaran dengan teknologi kita gunakan untuk mewujudkan Merdeka Belajar. Akan tetapi, strategi kita tak akan keluar dari esensi pendidikan yang menuntut kualitas guru. Peran guru tak tergantikan oleh teknologi,” tegasnya.

Esensi

Nadiem memastikan para guru menjadi pemimpin dalam pembelajaran di sekolah-sekolah. Sebab itu, pihaknya melakukan perubahan dalam pelatihan guru dengan tidak lagi melalui seminar.

Kemendikbud ingin mengubah paradigma yang sifatnya lebih praktis dengan menciptakan penggerak sekolah ini tersebar di seluruh Indonesia. Adapun dalam Merdeka Belajar, salah satu yang terpenting ialah dengan membuat kurikulum yang fleksibel sehingga guru bisa memilih yang cocok sesuai kompentensi dan minat siswa.

“Kebijakan Merdeka Belajar memberikan kesempatan guru untuk berinovasi dan mandiri sehingga bukan birokrasi pendidikan, tetapi inovasi pendidikan,” tandas Nadiem.

Soal kesiapan sekolah melaksanakan pendidikan jarak jauh dan digitalisasi pendidikan, ia menyatakan itu keniscayaan kendati ada kendala
di daerah terpencil yang tak memiliki akses jaringan.

Di akhir kuliah umum, Usman Kansong menyatakan konsep Merdeka Belajar yang diusung Nadiem perlu didukung agar kelak lahir sumber daya manusia yang unggul dan kreatif.

Dia berharap Mendikbud yang mewakili kalangan milenial ini selama lima tahun ke depan dapat mencetak manusia Indonesia yang unggul. “Dengan pemikirannya yang progresif dan maju, semoga dunia pendidikan kita menjadi lebih baik dan unggul ke depannya,” pungkasnya. (X-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya