Headline
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
KEMENTERIAN Agama (Kemenag) batal memberikan diskon atau potongan uang kuliah tunggal (UKT)/sumbangan pembinaan pendidikan (SPP) bagi mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN).
Menteri Agama Fachrul Razi mengungkapkan, pembatalan ini dilakukan karena anggaran Kemenag dipotong oleh Kementerian Keuangan sebesar Rp2,6 triliun mengatasi pandemi virus korona atua covid-19.
"Sudah kami siapkan surat edarannya. Memang kemudian akan terjadi kekurangan masukan kepada lembaga pendidikannya, tapi kami sepakat itu kami atasi dari penyisihan anggaran yang ada di Kemenag. Namun tiba-tiba kami mendapatkan putusan Menteri Keuangan bahwa dana kami dipotong untuk kegiatan berantas covid-19 ini," jelas Fachrul dalam konferensi pers, Rabu (29/4).
Baca juga: Hingga Akhir April, Bencana Masih Hantui Indonesia
Fachrul mengakui jumlah anggaran yang dipangkas tersebut cukup besar bagi Kemenag. Oleh sebab itu pihaknya kemudian memilih untuk membatalkan pemberian diskon/potongan UKT/SPP.
"Begitu dipotong Rp2,6 triliun, kami tidak bisa bergerak apa-apa lagi untuk membantu mengatasi kekurangan pendapatan yang ada di lembaga-lembaga pendidikan, sehingga surat edaran tidak jadi kami keluarkan. Kemudian kami tetap mewajibkan untuk membayar seperti biasa," ungkapnya.
Meski begitu, Fachrul menilai wajar jika mahasiswa ingin diberikan keringanan UKT/SPP karena materi yang diterima lewat pembelajaran jarak jauh (PJJ) tidak seperti saat pembelajaran tatap muka di kelas.
Dia juga menyadari jika tidak sedikit orangtua mahasiswa yang terdampak covid-19.
Oleh sebab itu, Fachrul akan mendiskusikan masalah ini dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
"Tapi kami coba diskusi lagi nanti apa langkah baik yang bisa kita lakukan bersama," tandasnya. (X-15)
Penelitian terbaru mengungkap infeksi flu biasa atau rhinovirus mampu memberi perlindungan jangka pendek terhadap covid-19.
PASCAPANDEMI, penggunaan masker saat ini mungkin sudah tidak menjadi kewajiban. Namun demikian, penggunaan masker nyatanya menjadi salah satu benda penting untuk melindungi diri.
Pengurus IDI, Iqbal Mochtar menilai bahwa kekhawatiran masyarakat terhadap vaksin berbasis Messenger Ribonucleic Acid (mRNA) untuk covid-19 merupakan hal yang wajar.
Teknologi vaksin mRNA, yang pernah menyelamatkan dunia dari pandemi covid-19, kini menghadapi ancaman.
Menteri Kesahatan AS Robert F. Kennedy Jr. membuat gebrakan besar dengan mencabut kontrak dan membatalkan pendanaan proyek vaksin berbasis teknologi mRNA, termasuk untuk covid-19.
PEMERINTAH Amerika Serikat membekukan dana sebesar 500 juta dolar AS yang dialokasikan untuk proyek vaksin mRNA produksi produsen bioteknologi CureVac dan mitranya, Ginkgo Bioworks.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved