Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
MANTAN anggota DPR RI dari Fraksi PKB Hj Lily Wahid mengatakan pandemi virus korona atau Covid-19 membuat berbagai lini kehidupan manusia harus berubah untuk mencegah penyebaran virus tersebut.
Namun Lily menegaskan dengan merebaknya pandemi Covid-19 tidak berarti kepedulian sosial ditinggalkan dan bahkan perlu ditumbuhkan, terutama dalam membantu kelompok yang paling berdampak, baik secara ekonomi maupun secara fisik di bulan Ramadan ini
“Saya melihat saat ini kepedulian sosial masyarakat saat pandemi korona dan memasuki bulan Ramadhan ini sudah mulai muncul di banyak tempat. Ini harus terus ditumbuhkan karena kondisi ekonomi kita saat ini, terutama di kalangan menengah ke bawah sangat memprihatinkan. Seperti buruh harian, itu kan kasihan dan perlu dibantu,” ujar Lily Wahid dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa (28/4).
Menurut Lily, kepedulian menjadi salah satu kunci untuk melawan dampak pandemi korona. Ini penting karena sangat banyak orang terdampak dengan kondisi wabah ini.
Baca juga : Pemerintah Apresiasi Masyarakat yang Sebarkan Berita Positif
Untuk itu, ia mengajak seluruh pihak yang secara ekonomi sudah mapan, minimal peduli di lingkungan sekitar untuk lebih sering mengulurkan tangan membantu mereka yang terdampak, terutama dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari.
“Kalau kepedulian sosial ini tumbuh baik, Insya Allah kita akan bisa melalui cobaan ini. Apalagi ini di bulan Ramadhan, banyak-banyaklah beribadah, bersedekah, berdoa, agar semua ini segera berlalu,” imbuhnya.
Selain itu, cucu pendiri Nahdlatul Ulama (NU) ini, mengimbau masyarakat untuk mematuhi pemerintah untuk tidak keluar rumah dan tidak mudik. Ini penting karena dampak karena dengan tetap berada di rumah dan tidak melakukan pertemuan-pertemuan, apalagi melakukan kontak fisik, akan memutus mata rantai penyebaran virus Corona
Ia juga mendukung pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Menurut dia, PSBB akan efektif dalam mencegah Covid-19, bila masyarakat patuh dan melaksanakan aturan itu.
“Memang rasanya aneh di bulan Ramadan ngak salat tarawih berjamaah di masjid dan Idul Fitri tidak mudik. Sepertinya suasana puasa dan lebaran akan berbeda tahun ini tetapi itu tidak mengurangi khidmat kita dalam menjalankan ibadah. Lebih baik diam di rumah dan jangan mudik,” tutur Lily.
Lily menilai bahwa aturan PSBB sebenarnya untuk mencegah kemudharatan yang lebih besar.
“Karena kalau kita melihat ke depannya, ini kan mencegah kemudharatan yang lebih besar. Dan ini wajib kita mencegah kemudharatan yang lebih besar. Mungkin nanti yang paling terasa adalah saat salat ied ketika lebaran karena sebelumnya kita pasti ke masjid,” ucap Lily.
Ia menyarankan agar masyarakat memaksimalkan kemajuan teknologi komunikasi dengan keberadaan gadget. Ia juga merasa kemajuan teknologi itu membuat aturan tetap di rumah tidak akan jadi masalah. Seperti, jika ingin tadarus bersama bisa dengan menggunakan aplikasi yang ada seperti video call dan berbagai aplikasi yang ada.
Lily juga mengajak seluruh masyarakat agar bersabar menghadapi cobaan ini. Ia yakin musibah ini akan ada hikmahnya. Ia juga mengingatkan agar para tokoh agama dan masyarakat untuk ikut membantu pemerintah dengan tidak memprovokasi masyarakat.
“Peran tokoh agama dan masyarakat harus sesuai dengan kapasitasnya masing-masing untuk menularkan kesadaran kepada masyarakat tentang pentingnya mematuhi aturan pemerintah untuk memutus penyebaran Covid-19. Kalau pun ada yang tokoh yang malah merusuh, mudah-mudahan di bulan yang suci ini kita doakan dia sadar dan Allah dapat menyadarkan dia,” katanya. (Antara/OL-09)
Sebagai bank dengan jaringan layanan terluas di Indonesia, BRI pun memastikan kemudahan akses bagi seluruh penerima BSU melalui berbagai kanal.
KOMISI Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengutuk keras orangtua atau pelaku yang telah melakukan kekerasan dan menelantarkan anak di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
PENEBALAN Bantuan Sosial (Bansos) Sembako sebagai bagian dari paket stimulus yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto untuk menjaga daya beli masyarakat.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani menyambut baik paket stimulus senilai Rp24,44 triliun yang diluncurkan pemerintah.
Sebelumnya, ditemukan lebih dari 1,9 juta penerima bantuan yang tidak sesuai kriteria (inclusion error), serta sejumlah warga yang layak tetapi belum masuk daftar (exclusion error).
SEBANYAK 3.476.830 keluarga penerima manfaat (KPM) di Jawa Tengah bakal menerima bantuan sosial (bansos) dari pemerintah pusat pada 2025. Total anggarannya mencapai Rp12,396 triliun
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved