Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
PENYEBARAN virus korona covid-19 di Indonesia diprediksi akan mereda pada akhir Juli 2020 dengan perkiraan proyeksi total pasien positif mencapai 31 ribu kasus.
Meski demikian, Guru Besar Statistika Universitas Gadjah Mada (UGM) Dedi Rosadi mengungkapkan, ada tiga hal penting yang mempengaruhi jangka waktu penyebaran covid-19 di Indonesia.
Pertama, kondisi dan upaya untuk merubah kecepatan penularan, bahkan memutus total rantai penularan penyakit. Perlu ada pengendalian yang efektif terhadap episentrum-episentrum penyebaran virus yang telah ada, khususnya kelompok provinsi-provinsi zona merah.
Jika semua klaster dan episentrum yang telah diketahui bisa dikendalikan dengan efektif dan saat yang sama pencegahan maksimal terhadap kemungkinan tumbuhnya klaster baru di setiap daerah dilakukan dengan baik, maka wabah bisa selesai jauh lebih cepat dengan jumlah kasus lebih kecil.
Sebaliknya, jika pengendalian tidak berhasil dilakukan maka selesainya wabah akan mundur dan jumlah penderita yang lebih besar dari prediksi sementara masih mungkin terjadi.
Baca juga : Update Covid-19: Pasien Sembuh 1.042, Konfirmasi Positif 8.607
Kedua, fenomena mudik secara masif pada Mei mendatang, atau bentuk migrasi lain dari daerah pusat penyebaran, khususnya daerah zona merah yang sangat berpotensi untuk ditunggangi virus. Pemerintah sejak Jumat (24/4) telah mengeluarkan larangan untuk kegiatan mudik. Larangan ini sejalan dengan upaya pengendalian risiko wabah yang bila ditaati akan menghambat tumbuhnya klaster-klaster penyebaran baru di seluruh Indonesia.
"Tumbuhnya klaster-klaster baru perlu dicegah agar wabah tidak mundur lebih lama kebelakang yang berakibat akhir wabah di setiap wilayah akan berbeda-beda. Akhirnya menyebabkan perkiraan laju tambahan jumlah kasus di setiap wilayah akan berbeda-beda dan akan memengaruhi time line dan nilai akhir total prediksi nasional," jelas Dedi dalam pernyataan tertulis, Sabtu (25/4).
Ketiga, berhubungan dengan kondisi di masa yang akan datang terkait konsistensi pengaturan pemerintah. Lebih dari itu, hal yang jauh lebih penting adalah tingkat kepedulian dan kewaspadaan masyarakat terhadap imbauan pemerintah.
Semaksimal mungkin masyarakat dapat melaksanakan anjuran berdiam diri di rumah. Jika beraktivitas keluar rumah, hendaknya selalu memaksimalkan usaha-usaha untuk melindungi diri melalui social dan physical distancing, memakai masker, cuci tangan dengan sabun dan gaya hidup sehat lainnya.
Upaya-upaya preventif pengendalian lain juga perlu terus dilakukan dan dilaksanakan oleh masyarakat secara disiplin sampai pandemi benar-benar berlalu. (OL-7)
Vaksin penguat atau booster Covid-19 masih diperlukan karena virus dapat bertahan selama 50-100 tahun dalam tubuh hewan.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini mencatatkan jumlah kasus covid-19 secara global mengalami peningkatan 52% dari periode 20 November hingga 17 Desember 2023.
PJ Bupati Majalengka Dedi Supandi meminta masyarakat untuk mewaspadai penyebaran Covid-19. Pengetatan protokol kesehatan (prokes) menjadi keharusan.
PEMERINTAH Palu, Sulawesi Tengah, mengimbau warga tetap waspada dan selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan menyusul dua kasus positif covid-19 ditemukan di kota itu.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan jenis virus covid-19 varian JN.1 sebagai VOI atau 'varian yang menarik'.
DINAS Kesehatan (Dinkes) Batam mengonfirmasi bahwa telah terdapat 9 kasus baru terpapar Covid-19 di kota tersebut,
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved