Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
TINGGINYA pengidap tubercolosis (TBC) di Indonesia jadi salah satu penyumbang angka kematian akibat covid-19 di Indonesia. Komplikasi dua penyakit itu, kata juru bicara pemerintah untuk penanganan covid-19,Achmad Yurianto, jadi penyumbang terbesar kematian akibat covid-19 di Indonesia.
"TBC menjadi kontribusi penyebab kenatian manakala disertai covid-19. Karena infeksi covid-19 akan semakin parah dengan adanya penyakit Komorbid," kata Yurianto dalam telekonfrensi di Graha BNPB, Jakarta, Selasa (14/4).
Selain TBC, kata Yuri, penyakit penyerta lainnya seperti hipertensi dan diabetes juga menjadi penyebab tingginya angka kematian covid-19 di Indonesia.
"Data yang kami kaji lebih dalam, banyak faktor comorbid yang menjadi dasar meninggalnya pasien," kata Yurianto.
Hingga Selasa (14/4), Indonesia mencatatkan 4.839 kasus positif covid-19 atau bertambah 282 kasus dibanding sehari sebelumnya.
Baca juga : DPR Dorong Pemerintah Gratiskan Internet Selama Wabah Covid-19
Dari total kasus tersebut, sebanyak 426 pasien telah dinyatakan sembuh, atau bertambah 46 orang dibanding sehari sebelumnya.
"Pasien sembuh terbanyak di DKI 163, Jawa Timur 76, Jawa Barat 23, dan Sulawesi Selatan 33," ungkap Yurianto.
Di sisi lain, ada tambahan 60 pasien covid-19 yang meninggal dunia, sehingga total pasien yang meninggal dunia tercatat 459 kasus.
Yurianto menyatakan, tingginya sebaran kasus covid-19 menjadi bukti bahwa penularan masih terus terjadi di ruang publik. Untuk itu, dirinya meminta agar masyarakat menaati imbauan pemerintah untuk menjalankan pola hidup bersih dan sehat, dan tetap berada di dalam rumah.
"Penularan di luar masih terjadi, di tengah masyarakat maish terjadi. Masih ada kausa positif tanpa gejala, keluhan yang masih berada di tengah masyarakat. Hindari sumber penularan. Patuhi imbauan pemerintah," tandasnya. (OL-7)
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Masyarakat harus selalu waspada serta selalu menjaga pola hidup sehat bersih (PHBS).
DALAM menghadapi kembali merebaknya covid-19, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi UPG Makassar mengambil langkah tegas dengan memperketat protokol kesehatan saat menyambut kepulangan jemaah haji dari Tanah Suci.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved