Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

IGI Usul kepada Mendikbud Hapus Jalur Prestasi pada PPDB

Fer/H-1
30/3/2020 01:30
IGI Usul kepada Mendikbud Hapus Jalur Prestasi pada PPDB
Siswa SMP ditemani orang tuanya melakukan pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jalur prestasi di SMU 28 Jakarta, (17/6/2019).(ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)

IKATAN Guru Indonesia (IGI) mengusulkan kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) untuk menghapus jalur prestasi pada penerimaan peserta didik baru (PPDB) 2020. Alasan­nya, dari hasil survei yang mereka selenggarakan, sebagian besar guru di Indonesia menyatakan bahwa nilai rapor bisa dimanipulasi.

Pertanyaan yang diajukan di survei tersebut, yakni “PPDB 2020 akan menggunakan nilai rapor untuk penerimaan SMA dan SMP, menurut bapak dan ibu sebagai guru, apakah nilai-nilai rapor tersebut bisa di manipulasi?” Hasilnya, ungkap Ketua IGI Muhammad Ramli, cukup mengejutkan.

Sebanyak 148 responden atau 36,09% menyatakan sangat bisa dan 188 responden atau 45,85% menyatakan bisa atau total 81,94% responden yang merupakan guru menyatakan yakin bisa dimanipulasi. Hanya 18,06% responden yang tidak yakin nilai rapor bisa dimanipulasi, terdiri atas 18 responden atau 4,4% yang menyatakan sulit.

“Sebanyak 41 responden (10%) menyatakan sangat sulit dan 15 responden (3,66%) menyatakan mustahil atau tidak mungkin,” sebut Ramli dalam keterangannya, kemarin. Ketika diberikan pertanyaan selanjutnya terkait dengan alas­an mereka yang tidak yakin nilai rapor bisa dimanipulasi, itu karena sudah menggunakan e-rapor. Karena itu, sangat sulit atau tidak mungkin lagi dimanipulasi.

Adapun guru yang yakin bisa dimanipulasi karena mereka belum menggunakan e-rapor atau mereka tahu bahwa masih banyak sekolah yang belum menggunakan e-rapor. “Dari sana, kami menelusuri dan menemukan data bahwa siswa SD kelas 6 dan siswa SMP kelas 9 yang saat ini akan menghadapi PPDB masih sangat banyak yang belum menggunakan e-rapor. Data keseluruhan hanya 30%-40% sekolah di Indonesia yang sudah menggunakan e-rapor. Karena itu, penerimaan siswa baru lewat jalur prestasi tidak layak untuk digunakan,” ucap Ramli.

Sebagian guru menyatakan bahwa wali kelas dan kepala sekolah di SD dan SMP biasanya akan sulit menolak permintaan orang-orang tertentu untuk mengubah nilai rapor, apalagi disertai ancaman nasib mereka, pendekatan ‘amplop’, atau kedekatan personal. Untuk Itu, imbuhnya, IGI mengusulkan kepada Mendikbud Nadiem Makarim untuk menghapuskan jalur prestasi dalam PPDB 2020, yang mana untuk tingkat SMP dan cukup dengan menggunakan jalur domisili atau perpindahan orangtua. (Fer/H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya