Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Drama Musikal 'Belakang Panggung' Hadir Lawan Kekerasan Seksual

Mediaindonesia.com
20/3/2020 08:00
Drama Musikal 'Belakang Panggung' Hadir Lawan Kekerasan Seksual
Pergelaran drama musikal 'Belakang Panggung'.(Istimewa)

LENTERA Sintas Indonesia menghadirkan sebuah drama musikal tentang kekerasan seksual: “Belakang Panggung”. Untuk pertama kalinya di Indonesia, sebuah pagelaran musikal hadir untuk tidak hanya menghibur, tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap salah satu isu utama di Indonesia dan dunia.

Pada awal tahun 2020, sejumlah kasus pelecehan hingga kekerasan seksual telah terjadi di Indonesia. Dari kasus begal payudara, begal bokong, masturbasi di depan umum, hingga tuntutan mahasiswi kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk mengatasi kekerasan seksual di kampus dan universitas.

Belakang Panggung menghadirkan drama musikal yang sangat relevan saat ini dan menggugah. Drama musikal ini mengikuti perjalanan Rani Gunawan, aktris muda pendatang baru, yang mendapatkan kesempatan besar bermain sepanggung dengan bintang besar Aditya Santoso dan bekera di bawah arahan sutradara dan aset bangsa Teguh Santoso.

Di atas panggung, Pak Teguh menghadirkan kisah cinta Rama Sinta nan ideal dan heroik, dimainkan Adit dan Rani. Tak dinyana, kesempurnaan di atas panggung menyembunyikan kebusukan di belakang panggung.

Produksi Belakang Panggung adalah gagasan dari Airin Efferin dan Produser Dimas Subagio: suatu karya orisinil dari penulis Mario Hasan dan Andrew Trigg (yang juga menjadi sutradara) dan komposer Wishnu Dewanta.

Pagelaran ini menghadirkan beberapa aktor-aktor teater dan film terbaik Indonesia: Mian Tiara, Rama Widi, Muhammad Khan,
Marissa Anita, dan Kiki Narendra. Tema yang sangat berat disajikan dalam cerita yang kreatif, mengejutkan, dramatis dan menghibur, yang memadukan teater musikal ceria dengan drama menegangkan.

Data WHO 2013 menunjukkan, satu dari tiga wanita di seluruh dunia pernah mengalami kekerasan fisik atau kekerasan seksual selama masa hidupnya. Komnas Perempuan mencatatat setiap dua jam setidaknya ada tiga perempuan Indonesia yang mengalami kekerasan seksual.

“Menurut penelitian Yayasan Lentera Sintas Indonesia di tahun 2016, 93% dari korban kekerasan fisik atau seksual memilih untuk tidak melaporkan kekerasan yang dialami. Bahkan, 72% dari korban tidak berani untuk bercerita kepada siapapun karena takut akan prasangka buruk dan rasa malu di mata masyaraka” ujar Sophia Hage, Juru Kampanye dan Humas Yayasan Lentera Sintas Indonesia.

Drama musikal ini juga ingin mengajak masyarakat untuk ikut menyuarakan kampanye #MulaiBicara agar para penyintas
dari kekerasan fisik atau seksual bisa merasa aman dan tidak menutup diri.

“Kami sebagai pekerja seni mengekspresikan keprihatinan atas masalah ini lewat pertunjukkan drama musikal yang diharapkan bisa menjadi pesan agar masyarakat lebih terbuka dan tidak mengucilkan korban di kehidupan sosial," ujar Dimas Subagio, produser drama musikal Belakang Panggung.

"Kekerasan fisik atau seksual bisa merusak kondisi psikologis korban dalam jangka panjang, sehingga kita harus bisa
menciptakan lingkungan di mana korban merasa aman untuk bercerita,” tutur Dimas.

Lewat tagar #MulaiBicara yang digunakan untuk mendukung kampanye melawan kekerasan seksual ini, drama musikal Belakang Panggung sukses ditampilkan di Institut Français Indonesia pada 6–8 Maret 2020 silam.

Drama musikal Nelakang Panggung juga dihadiri berbagai penikmat seni serta public figur nasional seperti Joko Anwar, Tika Panggabean, Olga Lydia, Ben Kasyafani, dan Aming.

Pergelaran tersebut juga berhasil mendapatkan respons positif dan sukses menarik simpati serta kesadaran masyarakat mengenai kekerasan seksual yang kerap terjadi di lingkungan sosial. (OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya