Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Wapres Harap Pertumbuhan Penduduk Bisa Seimbang

Ihfa Firdausya
12/2/2020 20:41
Wapres Harap Pertumbuhan Penduduk Bisa Seimbang
Wakil Presiden Ma'ruf Amin membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) BKKBN di Jakarta.(MI/Mohamad Irfan)

WAKIL Presiden Ma'ruf Amin membuka Rakernas Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) 2020 pada di Kantor Pusat BKKBN, Jakarta Timur.

Dalam kesempatan itu, Ma'ruf berpesan agar BKKBN terus bekerja keras memastikan keseimbangan pertumbuhan jumlah penduduk di Indonesia. Sehingga, menghasilkan keluarga yang berkualitas.

Rakernas BKKBN tahun ini mengusung tema "Banggakencana dalam Era Millenial untuk Indonesia Maju, Sejahtera dan Berkeadilan". Sejumlah isu yang dibahas, yaitu program dan capaian program terkait dengan kependudukan, program keluarga berencana dan program pembangunan keluarga.

Menurutnya, isu kependudukan dan keluarga berencana sangat penting bagi pembangunan nasional. Ma'ruf menilai aspek demografi menjadi dasar perencanaan pembangunan nasional.

"Seluruh rencana dan target pembangunan khususnya pembangunan jangka panjang akan meleset, jika kita gagal dalam melakukan pengendalian jumlah penduduk," ujar Ma'ruf dalam pidatonya, Rabu (12/2).

Penambahan jumlah penduduk yang tidak terkendali, lanjut dia, membuat berbagai sumber daya harus dilipatgandakan. Beban kesehatan juga akan meningkat, biaya pendidikan menjadi berlipat, serta beban hidup lainnya menjadi lebih besar.

Baca juga: Ibu Kota Baru Maksimalkan Bonus Demografi

"Saya meyakini program keluarga berencana dengan segala dimensinya merupakan salah satu kunci utama dalam meningkatkan kualitas manusia Indonesia menuju SDM unggul," tegas Ma'ruf.

Wapres juga menyoroti masalah stunting di Indonesia. Menurutnya, saat ini Indonesia menghadapi tantangan besar terkait dengan prevelensi anak kerdil atau stunting.

"Memang telah terjadi penurunan prevelensi balita stunting dari 37,2% pada tahun 2013 menjadi 27,67% pada tahun 2019. Akan tetapi angka prevalensi stunting saat ini masih tinggi karena hampir 1 dari 3 anak balita mengalami stunting," ungkapnya.

Dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) 2020-2024, pemerintah menetapkan target ambisius untuk menurunkan prevelensi stunting hingga 14% pada akhir 2024.

Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo, mengatakan Rakernas BKKBN 2020 merupakan salah satu wujud keseriusan BKKBN dalam rangka mewujudkan visi dan misi Presiden Joko Widodo.

"Terutama terkait tugas dan fungsi BKKBN, yaitu mewujudkan keluarga berkualitas dan pertumbuhan penduduk yang seimbang guna mendukung tercapainya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong-royong," tutur Hasto.

Dia melanjutkan, Rakernas ini juga bertujuan untuk menyegarkan komitmen dan peran serta baik pemerintah pusat, daerah, maupun seluruh mitra kerja BKKBN. Dalam hal meningkatkan akses dan kualitas program banggakencana bagi seluruh masyarakat Indonesia.(OL-11)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik