Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Jokowi: Anggaran Untuk Penghijauan Capai Rp 1,9 Triliun

Dede Susianti
03/2/2020 18:10
 Jokowi: Anggaran Untuk Penghijauan Capai Rp 1,9 Triliun
Presiden Joko Widodo beserta menteri Kabinet Indonesia Maju menanam pohon di lokasi bencana longsor, Kabupaten Bogor.(Antara/Sigid Kurniawan)

PRESIDEN Joko Widodo mengungkapkan pemerintah telah menyiapkan anggaran cukup besar untuk program penghijauan di seluruh Indonesia, yakni mencapai Rp 1,9 triliun.

"Gede banget itu di seluruh Indonesia. Kalau tidak keliru Rp 1,9 triliunan. Untuk tahun ini sudah kita petakan," ujar Jokowi, sapaan akrabnya, saat melakukan kunjungan dan penanaman pohon di lokasi bencana longsor, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Senin (3/1).

Jokowi menegaskan anggaran sebesar itu bukan hanya untuk penghijauan di lokasi yang terdampak bencana, tapi wilayah dengan penurunan debit air. Seperti di Danau Toba, lanjut dia, pemerintah menyiapkan jutaan pohon untuk program penghijauan. Selain itu, program penghijauan juga menyasar Waduk Gajah Mungkur yang sedimentasinya mulai turun.

Baca juga: Penghijauan di Hulu Sungai Mutlak Diperlukan

"Untuk Gajah Mungkur, sampai kapan pun kita keruk hanya sedimen-sensimen di atasnya. Di hulunya tidak ditanami, tiap hari kita hanya akan urusan kayak gini-gini terus. Berulang-ulang," pungkas Kepala Negara.

Untuk penanganan terhadap lokasi terdampak bencana, Jokowi menekankan pendekatan ekologis.

"Jadi di tempat terjadi bencana banjir dan utamanya lagi yang tanah longsor, pendekatan kita bukan hanya pendekatan fisik saja. Bukan hanya bangunan-bangunan fisik saja, tapi juga yang berkaitan dengan vegetatif seperti ini (penghijauan) mulai kita dekati," imbuhnya.

Menurutnya, penting untuk mengedukasi masyarakat agar menanam tanaman vetiver dan tidak dicabut karena memiliki nilai ekonomi. "Saya kira nanti dari Kementerian LHK menanam sambil edukasi masyarakat, karena yang nanam juga masyarakat," tutup dia.(OL-11)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya