Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
KANKER merupakan penyakit ganas yang ditakuti masyarakat luas. Di Indonesia sendiri, kanker menjadi salah satu penyakit yang paling banyak menyebabkan kematian.
Untuk mencegah kanker, masyarakat harus menerapkan pola hidup sehat. Selain itu, agar menjaga imunitas tubuh tetap prima, minum jamu setiap hari juga bisa menjadi cara pencegahan kanker.
"Untuk langkah preventif, ada beberapa ramuan yang ada di formularium herbal Indonesia. Di situ ada bisa kita racik ramuan pencegah kanker yang mengandung antioksidan tinggi sehingga kita tidak jadi sakit," Direktur Pelayanan Kesehatan Tradisional Ditjen Pelayanan Kesehatan Dr.dr.Ina Rosalina, Sp.A(K), M.Kes, MH.Kes, di Gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Kamis (30/1).
Ina menuturkan, ramuan yang memiliki antioksidan tinggi yakni ciplukan, kunyit putih, sambiloto, sirsak, dan temu kunci. Antioksidan dialam ramuan tersebut akan menjaga sel tubuh untuk terus berfungsi dengan baik sehingga tidak terjadi kerusakan.
Di samping itu, menurut Ina, jamu juga berfungsi untuk meningkatkan kualitas hidup pasien kanker yang telah berada di taraf paliatif. Namun, jamu memang tidak dapat menyembuhkan kanker. Hanya saja, jamu berfungsi untuk membuat pasien kanker tetap merasa bugar dan meminimalisir efek samping akibat kemoterapi.
"Pemanfaatan jamu untuk paliatif. Orang stadium lanjut yang tidak bisa diapa-apain lagi supaya dia hidupnya tidak sakit, enak, walaupun sebentar lagi hidupnya, kita bisa tingkatkan kualitas hidup mereka dengan jamu," ucapnya.
"Jamu bisa meningkatkan daya tahan tubuh, mengatasi efek samping kemoterapi. Dan jamu ini tidak menyebabkan kanker," imbuh Ina.
Yang terpenting, kata Ina, masyarakat harus menjauhi faktor risiko penyebab kanker. Pola hidup sehat perlu diterapkan agar sel dan organ dalam tubuh tetap berfungsi dengan baik.
"Kita harus hindari faktor risiko terjadinya kanker, kegemukan, minum minuman alkohol, stres berat, makanan junk food, merokok. Itu semua bisa diatasi dengan jamu," tuturnya. (Ata/OL-09)
Di Indonesia, kanker paru menyumbang 9,5% dari seluruh kasus kanker serta menjadi penyebab 14,1% kematian akibat kanker.
Sektor kesehatan di Indonesia kini memasuki fase baru dengan hadirnya teknologi pemindai PET/CT Biograph Vision Quadra di RS EMC Grha Kedoya.
Penelitian menemukan konsumsi protein hewani tidak meningkatkan risiko kematian, bahkan dapat memberikan perlindungan terhadap kematian akibat kanker.
Memperingati Hari Kanker Paru-Paru Sedunia, sebuah seminar kesehatan bertajuk Kenali Kanker Paru Sejak Dini digelar.
Sarkoma adalah kanker yang berasal dari jaringan mesenkim, lapisan yang dalam tubuh manusia berkembang menjadi jaringan ikat, otot, lemak, pembuluh darah, hingga tulang.
Menurut Senior Consultant Medical Oncology di Parkway Cancer Centre, Dr Richard Quek, terdapat lebih dari 70 subtipe sarkoma yang dikenal saat ini.
MENINGKATNYA kasus campak di Indonesia dinilai berkaitan dengan turunnya cakupan imunisasi rutin lengkap dalam beberapa tahun terakhir.
KABUPATEN Sumenep, Jawa Timur menetapkan Kasus Luar Biasa (KLB campak) karena kasus yang mulai menunjukkan grafik meningkat. Per 21 Agustus 2025 terdeteksi 1.035 kasus campak di Sumenep.
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) tengah mengejar target eliminasi kasus campak di Sumenep, Madura. Saat ini telah ditetapkan status Kejadian Luar Biasa campak (KLB Campak) di Sumenep.
Kasus Raya, anak yang meninggal karena tubuhnya dipenuhi dengan cacing di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, seharusnya bisa dicegah jika keluarga dan lingkungan sekitar saling mengingatkan.
Jika diabetes menyerang di usia muda, tubuh akan terpapar kadar gula darah tinggi dalam jangka waktu panjang, sehingga risiko komplikasi seperti penyakit jantung, stroke dan lainnya meningkat
KEMENTERIAN Kesehatan bersama MSD Indonesia resmi meluncurkan kampanye nasional edukasi kesehatan “Tenang untuk Menang 2025" di Kota Bandung, Kamis (14/8).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved