Headline
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
PENGEMBANGAN industri farmasi di Indonesia saat ini difokuskan pada penghiliran riset obat dalam rangka mewujudkan kemandirian produksi obat dalam negeri. Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan Penny K Lukito mengemukakan hal itu di acara dialag antara Badan POM dan pelaku usaha yang diselenggarakan di Surabaya, kemarin. Kegiatan dihadiri oleh 80 orang peserta dari industri farmasi di wilayah Jawa Timur ini dimaksudkan menjadi salah satu bentuk wadah komunikasi efektif antara Badan POM dan industri farmasi terkait permasalahan yang dihadapi dalam pemenuhan standar dan regulasi yang berlaku.
"Pemerintah punya perhatian besar. Industri farmasi diharapkan mampu menghasilkan produk yang aman, berkhasiat, bermutu, serta mampu bersaing, baik di pasar lokal maupun global," ujar Penny. Dalam pelaksanaannya, dibentuk forum komunikasi sebagai wujud realisasi dari Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2016 tentang Percepatan Pengembangan Industri Farmasi dan Alat Kesehatan.
Salah satu hal yang menjadi perhatian dari proses penghiliran ini adalah apabila produk yang dihasilkan dari penelitian tidak menjawab kebutuhan pasar, misal karena tidak memenuhi persyaratan dan peraturan yang berlaku. Untuk itu, Badan POM mengawal melalui asistensi regulasi dan pembinaan.
Dukungan lain Badan POM dalam upaya peningkatan daya saing industri farmasi diwujudkan dengan inovasi dalam percepatan perizinan obat melalui deregulasi, simplifikasi proses bisnis, dan penggunaan teknologi informasi atau digitalisasi.
Pelaku industri farmasi menyambut baik upaya Badan POM untuk meningkatkan komunikasi serta pengawasan terhadap pelaku usaha. "Kami mengapresiasi sebagai langkah mendekatkan pengusaha agar semua reputasi yang diberikan tepat sasaran dan masyarakat sehat," kata Direktur PT Imfarmind Marcel S Pramono. Mudahnya perizinan obat juga diyakini bisa mendukung industri farmasi berkembang serta menciptakan banyak terobosan baru pengolahan obat di era jaminan kesehatan nasional ini. (Ata/H-1)
Sebagai langkah nyata mendukung tumbuhnya industri beauty and wellness nasional, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menginisiasi pameran wellness terbesar di Tanah Air.
Badan POM berupaya merangkul sebanyak 1,7 juta Industri Kecil Menengah (IKM) makanan dan minuman.
BPOM mengungkapkan temuan mengkhawatirkan terkait paparan senyawa kimia berbahaya Bisphenol A (BPA) dalam galon guna ulang di enam kota besar Indonesia.
Di berbagai pasar di APAC, gagasan bahwa suplemen alami otomatis aman dan efektif juga semakin populer. Namun, persepsi ini dapat menimbulkan konsekuensi yang tidak diinginkan.
Kepala Badan POM Taruna Ikrar menjelaskan mengenai kopi berbahan kimia obat dengan klaim sebagai kopi kejantanan berdampak serius bagi kesehatan.
Di TKP 1 ditemukan bahan yang siap untuk diedarkan, dalam kaitan distribusinya. Di TKP yang kedua juga temukan bahan-bahan baku yang siap diolah.
INDUSTRI kosmetik dan skincare tanah air yang terus mencatatkan pertumbuhan positif menjadi alasan bagi para manufaktur maklon melahirkan inovasi bagi UMKM.
JAUH di atas ekspektasi pasar, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II 2025, y-o-y, mencapai 5,12%, meningkat dari 4,87% kuartal I 2025.
Pameran China (Indonesia) International E-commerce Industry Expo 2025 yang akan berlangsung pada 3-5 September 2025 akan berusaha mengundang Alibaba Group.
Pendidikan tinggi yang mengedepankan kekayaan budaya lokal dan kemitraan industri akan semakin relevan dalam menghadapi tantangan pariwisata masa depan.
Pelaku usaha utamanya industri garmen, tekstil, alas kaki, elektronik, dan furnitur diminta menggenjot kapasitas mereka menjelang penerapan tarif resiprokal
Nilai pasar kemasan kotak karton gelombang di Asia Tenggara diproyeksi meningkat sekitar 4% setiap tahun pada periode 2021-2026.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved