Kenang 500 Tahun Da Vinci, Digelar Pameran 'Leonardo Opera Omnia'

Deri Dahuri
28/1/2020 17:00
Kenang 500 Tahun Da Vinci, Digelar Pameran 'Leonardo Opera Omnia'
Lukisan repro karya Leonardo da Vinci, yang berjudul 'The Last Supper' (1498) akan turut dipamerkan di Museum Mandiri, Jakarta.(Istimewa)

Dalam rangka mengenang 500 tahun kematian Master Renaissance, Leonardo da Vinci, Kedutaan Besar (Kedubes) Italia dan Institut Kebudayaan Italia menggelar Pameran Keliling (Traveling Exhibition) yang bertajuk 'Leonardo Opera Omnia'.

Sebagai negara yang memiliki hubungan bilateral yang erat dengan Indonesia, Kebudes Italia dan Institut Kebubayaan Italia di Jakarta juga menjalin kerja sama dengan Museum Mandiri.  

Pameran yang bertajuk 'Leonardo Opera Omnia' terbuka untuk umum digelar di Museum Mandiri, Kota Tua, Jakarta Barat, pada 6 Februari-3 Maret 2020.

Pameran tersebut menggambarkan salah satu aspek dari Leonardo da Vinci sebagai seorang jenius pada era Renaissance.

Bagi Leonardo, melukis adalah sebuah instrumen pengetahuan, penelitian ilmiah, eksperimen profesional yang bersifat avant-garde atau tidak biasa, serta aktivitas intelektual yang bertujuan mencapai pemahaman yang dilakukan melalui peniruan dan interprestasi alam semesta.

Dalam pameran yang bertajuk 'Leonardo Opera Omnia'  ditampilkan 17 reproduksi mahakarya Leonardo dengan high-definition dan skala sesuai ukuran aslinya.

Lukisan-lukisan Leonardo da Vinci dibuat berdasarkan pemahaman yang mendalam tentang tubuh manusia serta bauran cahaya dan bayangan.

Leonardo da Vinci memiliki dua karya agung yakni The Last Supper dan Mona Lisa atauyang biasa disebut, La Gioconda, sebagai karya lukisan yang paling terkenal di dunia. Kedua lukisan tersebut akan dihadirkan dalam pameran yang dikuratori Prof. Antonio Paolucci, yang merupakan salah satu pakar seni paling terkemuka di Italia.

Pameran tersebut bertujuan untuk memberikan sudut pandang yang luar biasa dalam memahami kejeniusan eklektik dan kreativitas Leonardo da Vinci. Leonardo Opera Omnia menyingkap kehidupan dan kejeniusan sang master melalui berbagai lukisannya.

Acara yang dipromosikan dan dibiayai Kementerian Luar Negeri dan Kerja sama Internasional Italia itu diproduksi Rai Com dengan kurator Prof. Antonio Paolucci, serta menyoroti ketelitian ilmiah yang merupakan aspek dasar dari pameran ini.

Pameran serupa telah digelar pada Februari 2019 dan telah diselenggarakan di negara Asia dan Afrika. Sebelum tiba di Indonesia, pameran ini telah diselenggarakan di beberapa kota di kawasan Asia seperti Tbilisi, Beijing, Kanton, Kuala Lumpur, dan Yangon.

Selama tahun 2020, Kedutaan Besar Italia dan Institut Kebudayaan Italia di Jakarta akan menyelenggarakan beragam acara yang berkaitan dengan periode Rinascimento (Renaissance) di Italia, sebuah periode artistik serta gerakan budaya yang menandai perpindahan dari Abad Pertengahan ke Zaman Modern yang dimulai pada abad ke-14 di Florence, Italia.

Selain itu, Kedutaan Besar Italia dan Institut Kebudayaan Italia juga menyelenggarakan serangkaian acara. Pada 19 Februari 2020, diselenggarakan Seminar Satu Hari: Study Day Dedicated to  the Conservation and  Valorization of Heritage di Galeri Nasional Indonesia dengan narasumber ahli konservasi Italia.

Selanjutnya, pada 24 Februari 2020, digelar pertunjukan teater oleh Patrizia Balloni berjudul “Maturina fantesca, erede di Leonardo da Vinci” pukul 15.00 di Gedung 9, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Indonesia, Depok dan dua sesi masterclass pada 25-26 Februari 2020.

Selain itu, pada 10- 22 Februari 2020: Pameran kostum Renaissance dari koleksi Kostum Sartoria Il, pembuat kostum terkenal untuk film dan pertunjukan, akan diadakan di Institut Budaya Italia Jakarta. (OL-09)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya