Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
DUA mahasiswa Indoneia, yaitu Febri Aji Prasetyo dari Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur dan Elsa Nurtjahja dari Universitas Pelita Harapan akan mewakili Indonesia di ajang Asia Young Designer of the Year bersaing dengan pemuda dari 14 negara lain.
Keduanya mendapat tiket mewakili Indonesia setelah memenangi Asia Ypung Designer Awards (AYDA) Indonesia 2019/2020 yang berakhir pada Jumat (17/1). AYDA merupakan kpmpetisi desain mahasiswa arsitektur dan desain interior yang digelar Nippon Paint.
Pada edisi ke-7 AYDA kali ini, tema yang diangkat ialah Forward; A Sustainable Future yang mengarahkan para peserta untuk memiliki kemampuan menjawab berbagai tantangan meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan lingkungan sekitar.
Desain yang ditawarkan Febri dan Elsa dinilai dewan juri merefleksikan masa depan yang berkelanjutan, namun tidak melupakan nilai budaya dan unsur ramah lingkungan.
Febri yang merupakan pemenang kategori Arsitektur mengatakan, kompetisi AYDA Indonesia membuatnya bisa mendapatkan ilmu, inspirasi, dan pengalaman yang luar biasa.
Baca juga : Stadion Kayu Pertama di Dunia Bakal Dibangun di Inggris
"Saya berharap setelah mengikuti kompetisi bergengsi ini, saya dapat memberikan kontribusi yang besar bagi masyarakat Indonesia di masa mendatang," katanya dalam keterangan tertulis.
Selain mewakili Indonesia di AYDA 2020, Febri dan Elsa juga mendapatkan kesempatan magang di perusahaan arsitek dan desain interior ternama dan beasiswa senilai 10 ribu dolar AS di Harvard Graduate School of Design di Amerika Serikat.
Sibarani Sofian, Juri AYDA Indonesia 2019/20 dan pemenang Sayembara Desain Ibu Kota Negara mengatakan, dalam mengembangkan industri arsitektur dan desain interior saat ini, penting bagi para desainer muda untuk memiliki skill yang lebih menyeluruh, dimulai dari kemampuan sketching, menguasai teknologi, dan memahami material, sosial, ekonomi, budaya.
"Beruntung bagi para peserta AYDA yang diberikan serangkaian aktivitas dengan konsep ‘Nurturing through Mentoring’, sehingga mereka dapat memperoleh coaching langsung oleh para praktisi. Dengan konsep tersebut mereka disiapkan untuk dapat menguasai berbagai kemampuan sebelum akhirnya dapat merancang secara cermat dan komprehensif," ujarnya.
CEO (Decorative Paints) Nippon Paint Indonesia Jon Tan mengatakan, ajang AYDA merupakan upaya pihaknya menciptakan generasi muda Indonesia yang mampu menjawab berbagai tantangan lingkungan alam, sosial, persaingan global, dengan meningkatkan keterampilan hard skill maupun soft skill, sehingga mampu menghasilkan karya-karya nyata bagi masyarakat.
“Melalui AYDA, Nippon Paint akan terus berkomitmen untuk mendukung perkembangan industri kreatif Arsitektur dan Desain Interior di Indonesia. Dengan harapan ke depannya para peserta AYDA dapat memberikan kontribusi nyata terhadap Negara Republik Indonesia” tutup Jon Tan. (RO/OL-7)
Apa saja yang membuat mahasiswa tingkat akhir rentan mengalami hopelessness?. Mari kita lihat dari dua sisi: internal dan eksternal.
Program kuliah online bisa menjadi alternatif cara bagi para pekerja untuk meraih gelar sarjana. Seperti apa prosesnya?
Bunga peony sendiri biasa dikenal dengan bunga yang menjadi simbol dari kekayaan dan kemakmuran karena bunga ini hanya ditanam di taman istana pada zaman dahulu.
Kultur akademik kerap dipandang sebagai penyelesaian kewajiban kerja semata sehingga upaya ini bertentangan dengan perwujudkan pendidikan tinggi yang berkualitas.
Tak hanya mengajar, Widiastuti juga aktif menerbitkan karya, salah satunya buku terbaru dari luaran disertasinya berjudul Sekolah Bertransformasi, Guru Berdedikasi 2024.
ESMOD Jakarta kembali menggelar acara terbesar mereka, Creative Show 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved