Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

Belum Dibacakan, Pidato Nadiem Makarim sudah Tuai Pujian

Thomas Harming Suwarta
23/11/2019 20:39
Belum Dibacakan, Pidato Nadiem Makarim sudah Tuai Pujian
Mendikbud Nadiem Makarim(MI/Susanto)

PIDATO Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim yang rencananya dibacakan pada peringatan Hari Guru 25 November telah beredar luas di masyarakat.

Pidato dua halaman yang diunggah di laman Kemendikbud sejak Jumat (22/11) tersebut juga mendapat respons dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Ganjar bahkan mengunggah teks pidato tersebut pada laman Facebook Ganjar Pranowo dan Instagram @ganjar_pranowo.

"Pidato pak Mendikbud ini 2 lembar... isinya langsung pada persoalan. Kalau dibacakan dalam upacara pasti cepat selesai. Simak baik2 isinya! Apa komentarmu?" tulis Ganjar pada unggahan tersebut.

Baca juga: Nadiem Makarim Perjuangkan Kemerdekaan Belajar

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Ganjar Pranowo (@ganjar_pranowo) on

Sampai sabtu sore (23/11) Pukul 17.49 WIB unggahan Ganjar sudah dibagikan sebanyak 1.000 kali, disukai sebanyak 5.500 dan dikomentari sebanyak 583.

Beberapa komentar yang disampaikan antara lain dari akun Indah Verani. "Keren bgt pak pidatonya, ga muluk2, ga bertele2 bikin ngantuk, semoga beliau dpt membawa perubahan besar, yg baik tentunya, utk guru maupun murid, tdk terikat oleh administratif yg bertele2, yg hny memberatkan guru dan murid sehingga menjauh dr tujuan mengajar dan diajar," tulis Indah.

Komentar juga datang dari Handoko Johannes. "Sekedar menyambung Bapak. Mohon Ijin. Saya setuju dan bagus serta memberi kami semangat dan dorongan. Teaching with fun and teaching with heart shall really touch to the heart of the pupils. My respect goes to Mister Nadiem and may his plan run well. Matur Nuwun Bapak," ungkapnya.

Satu lagi komentar dari Ahwan Cahpati. "Bagus, inspiratif niki pak, kami sebagai guru memang terkungkung tugas2 administratif, keinginan berpetualang dengan anak2 terkendala absensi kehadiran kelas dan jam minimal mengajar, peraturan bagi kami sekarang, belajar harus hadir didalam kelas," kata Ahwan. (X-15)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Henri Siagian
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik