Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Membangun Bangsa Melalui Literasi Baca dan Teknologi Pertanian

Mediaindonesia.com
06/11/2019 17:58
Membangun Bangsa Melalui Literasi Baca dan Teknologi Pertanian
Membangun Bangsa Melalui Literasi Baca dan Teknologi Pertanian Praktis(DOK PPM School Of Management)

Mahasiswa pascasarjana Angkatan 66 mendapatkan tugas salah satu Mata Kuliah 'Kepemimpinan' bekerja sama dengan Yayasan Lausi Tao Toba yang terletak di Tanah Samosir tepatnya di Desa Silimalombu, Kecamatan Onan Runggu, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara dengan menyelenggarakan kegiatan 'Community Empowerment Program'. Kegiatan ini menggangkat  tema dari masalah dan kebutuhan yang dihadapi di Tanah Samosir yaitu  bagaimana meningkatkan pemahaman masyarakat melalui literasi dan perekonomian pertanian untuk kelestarian ekosistem Danau Toba pada 3-4 November 2019.

Pulau Samosir adalah salah satu dari daftar kekayaan alam yang dimiliki Indonesia. Bukan saja memiliki Danau Toba sebagai daya tarik wisatawan asing maupun domestik. Namun kekayaan budaya dan setiap inci keragaman yang dimiliki masyarakat suku Batak memiliki nilai jual yang tak ternilai harganya. Namun dengan catatan didukung oleh kesadaran masyarakat juga para birokrat Sumatera Utara dalam melihat potensi juga bagaimana menggali potensi itu sendiri.

Masalah yang dihadapi masyarakat di Pulau Samosir adalah masalah sistemik yang memiliki akar yang sangat kuat. Sehingga sulit untuk mengubah pola pikir yang sudah terbentuk secara turun temurun. Tetapi bukan berarti tidak dapat dibenahi.

Dengan memberikan kesadaran dan bukti nyata yang konsisten serta berkelanjutan merupakan kesempatan terbesar untuk dapat menyentuh hati dan prilaku. Agar masyarakat berbuat lebih dari yang sudah dilakukan saat ini. Seperti yang sudah dilakukan oleh Yayasan Alusi Tao Toba yang berdiri sejak 2009 yang diinisiasi putra daerah Togu Simorangkir. Pendirian yayasan ini didasari oleh kecintaannya untuk membangun tanah kelahirannya.

Membangun 8 sopo baca (rumah baca) termasuk sopo baca terapung. Dengan menggunakan kapal yang singgah secara bergiliran dalam waktu tertentu, sopo baca terapung bertujuan memberikan ruang belajar dan bermain bagi anak anak pesisir melalui perpustakaan/rumah baca. Sehingga akan memperkaya generasi yang akan datang setelah melihat jendela dunia secara universal.

Melalui komunikasi yang intensif dengan Yayasan Alusi Tao Toba selama kurang lebih 2 bulan, para mahasiswa pascasarjana PPM School Of Manajemen-Jakarta berdiskusi membahas bagaimana pengembangan masyarakat yang sudah dilakukan selama ini bisa diperluas. Yaitu dengan fokus pada masalah dasar yang dihadapi masayarakat sekitar Samosir.  

Ada 2 kegiatan dasar yang dilakukan sebagai langkah awal. Yaitu  pemahaman melalui literasi gerakan membaca dengan mengumpulkan dan mendonasikan buku. Juga lewat beberapa infrastruktur olahraga masyarakat seperti sepak bola, bola voli, dan bulu tangkis sebagai sarana pendukung pembelajaran lain.

Kegiatan kedua adalah pemahaman masyarakat atas pembangunan perekonomian melalui pengetahuan pertanian dengan melakukan penyuluhan kepada masyarakat Samosir tentang pengembangan pertanian berbasis teknologi pertanian. Kegiatan ini dilakukan dengan berkolaborasi dengan Kementerian Pertanian melalui Balai Pengkajian Teknologi pertanian Medan, Sumatera Utara, dengan menggelar pelatihan untuk membuat energi terbarukan 'Biogas Rumah Tangga Berkelompok' dari kotoran ternak.

Selain itu juga kesempatan untuk mengembangkan pertanian holtikultura yaitu kopi dan bawang merah yang merupakan ciri khas masyarakat Samosir yang sudah hampir hilang. Karena petani lebih memilih bekerja di perusahaan tambak asing  ketimbang bertani sendiri, serta  memberikan pengetahuan bagaimana menjadi petani ternak ayam kualitas unggul Balitbang (KUB).

Seluruh kegiatan ini terlaksana juga karena tidak lepas dari dukungan para pihak yang memiliki kepedulian atas pengembangan masyarakat Samosir. Seperti Balai Pengkajian Teknologi Pertanian yang menugaskan tenaga ahli terbaiknya untuk berbagi pengetahuan praktis teknologi pertanian melalui kegiatan sharing pengetahuan.

Sharing pengetahuan dilakukan untuk (1) Pembuatan biogas dari kotoran ternak babi dan pembuatan pupuk organic, (2) Pertanian yang efektif berbasis teknologi Pertanian yang teruji dan mudah dijalankan. Dalam hal ini teknologi komoditas hortikultura dan ayam KUB, juga di dukung oleh Perusahaan Gas Negara (PGN) sebagai perusahaan yang mendorong penggunaan energi baik  dan terbarukan melalui dana CSR yang digunakan untuk pengadaan infrastruktur biogas yg berasal dari kotoran ternak.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, melalui Dinas Ketenagakerjaan yang berkolaborasi dengan perusahaan-perusahaan swasta, juga  YM Derek, PT Cipta Arba Solagratia Indonesia, serta Kick Andy Foundation yang memberikan donasi buku bacaan anak dan infrastruktur seperti laptop, projector, sound system, dan layar yang dapat digunakan sebagai sarana belajar anak-anak Samosir juga kegiatan warga di PPLH. Serta Media Indonesia dan para donator dari masyarakat yang menginginkan perubahan bagi masyarakat Samosir sehingga menjadi contoh bagi daerah-daerah  lain agar melakukan hal serupa untuk mengembangkan masyarakatnya.

Mahasiswa MME 66 PPM School Of Management yang terdiri dari 5 orang mahasiswa pascasarjana dan didampingi oleh dosen pendamping bersama Yayasan Alusi Tao Toba berharap bahwa kegiatan ini bukan hanya kegiatan yang hanya memiliki konsep jangka pendek. Namun dapat menjadi awal untuk pembangunan jangka panjang.

Pihak penyelenggara juga melalui jalur kementerian Pertanian Pusat dan Balai Penelitian Teknologi Pertanian mengajukan agar Desa Samosir ini menjadi salah satu desa percontohan pertanian dan peternakan yang akan dikawal untuk memberikan contoh keberhasilan desa dan pertanian untuk meningkatkan perekonomian masyarakat Samosir pada khususnya dan seluruh masyarakat desa di Indonesia pada Umumnya. (RO/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya