Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
MENINGGALKAN era globalisasi dan memasuki era disrupsi, bidang pekerjaan serta skillset yang dibutuhkan terus berevolusi. Walaupun banyak keterampilan yang tidak lagi relevan di Industri 4.0, perusahaan gencar mencari sumber daya manusia dengan keahlian yang modern, namun adaptif.
Untuk itu, penting bagi pendidikan untuk membentuk masyarakat menjadi inovatif serta memiliki daya saing secara global.
Bertumpu pada hal tersebut, Universitas Prasetiya Mulya membuka kesempatan kepada mahasiswa untuk mengikuti Study Abroad Programme di perguruan tinggi unggulan dunia.
Digagas oleh International Cooperation Office Universitas Prasetiya Mulya, program tersebut didukung dengan acara Study Abroad Day 2019 yang dilaksanakan pekan lalu di Kampus BSD Prasetiya Mulya.
Berperan sebagai wadah informasi untuk mahasiswa dan orang tua mengenai Study Abroad Program, kegiatan ini meliputi pameran, alumni sharing session, serta presentasi dari 12 universitas rekanan seperti University of New South Wales, Boston University, dan National Taiwan University.
Baca juga : Pemda Sikka Alokasikan 5,7 Miliar untuk Beasiswa
“Tema yang kami gunakan tahun ini adalah ‘Adventure of a Lifetime’”, kata Fati Ramadhanti selaku Ketua Pelaksana Study Abroad Day 2019.
"Peserta program akan keluar dari zona nyaman untuk menjalankan perkuliahan di luar negeri. Berbincang dengan alumni program ini, mereka mengatakan bahwa pengalaman tersebut memang seperti petualangan sekali seumur hidup," Imbuhnya.
Sedikit berbeda dari tahun sebelumnya, Study Abroad Day 2019 mengadopsi kampanye “plastic-free” sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan. Mengetahui bahwa wabah pencemaran plastik merupakan isu yang dialami secara global, penggunaan plastik diminimalisir selama pelaksanaan acara, salah satunya dengan mengeliminasi botol minum plastik.
“Selama di Tiongkok, aku dapat banyak pengalaman dan teman baru,” ungkap Jessica Ivana, alumni Study Abroad Program dari S1 Business yang merasakan satu semester di Tsinghua University. “Aku rindu bertualang naik subway, pergi main ski, dan mengamati budaya serta lifestyle mereka. Lebih penting lagi, aku belajar beradaptasi dimanapun aku berada.”
Study Abroad Program telah mengirimkan lebih dari 100 mahasiswa ke universitas pilihan mereka. Program ini ditawarkan pada mahasiswa semester lima dan enam yang memiliki IPK minimal 3.00.
Berkat kurikulum yang setara dengan universitas rekanan, peserta dapat mencicipi perkuliahan luar negeri tanpa rasa khawatir karena nilai yang diterima selama studi akan dikonversi ke mata kuliah terkait di Universitas Prasetiya Mulya.
Melalui program ini, wawasan dan koneksi yang didapatkan melalui international exposure bisa menjadi nilai tambah untuk menghadapi persaingan SDM dengan percaya diri. (RO/OL-7)
Pemilihan Puteri Indonesia bukan hanya melihat dari sisi atau aspek beauty dan behaviour, tetapi juga aspek brain.
Tingginya angka pengangguran bisa berkurang dengan meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) di Indonesia
Mereka memberikan wawasan mendalam soal peluang karier di PT Pos Indonesia bagi mahasiswa ULBI,
Program ini menjadi momentum penting dalam menawarkan kesempatan kepada calon mahasiswa baru untuk bergabung dengan program beasiswa dan ikatan dinas Pos indonesia.
Puluhan mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati (SGD) Bandung, Jawa Barat, tak bisa mengisi KRS sebagai syarat mengikuti bangku perkuliahan karena biaya semester menunggak selama satu tahun.
Kami bersyukur, calon mahasiswa yang diterima pada gelombang pertama telah memenuhi ekspektasi Pos Indonesia
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved